SEMARANG, KOMPAS - Pengelola tempat wisata di Indonesia, termasuk Jawa Tengah, diminta memanfaatkan promosi digital dalam meningkatkan kunjungan dan daya saing dengan negara lain. Generasi muda jadi ujung tombak dalam sistem promosi ini.
Menteri Pariwisata Arief Yahya, pada Dialog Akselerasi Pembangunan Pariwisata Jateng di Kota Semarang, Jumat (4/1/2019), mengatakan, sekitar 70 persen wisatawan menggunakan media digital untuk mencari informasi dan berbagi pengalaman. Para pengelola destinasi wisata harus merespons fenomena itu.
”Saya sarankan, semua pengelola melakukan (pemasaran digital), termasuk ticketing. Kalau tidak, kita akan kalah bersaing,” katanya.
Arief menambahkan, anak muda berperan penting dalam promosi digital. Generasi Pesona Indonesia (GenPI), komunitas bentukan Kemenpar di 34 provinsi, berkontribusi.
Diharapkan setiap destinasi memenuhi empat kriteria Kemenpar, yakni memiliki nilai budaya (cultural value), nilai komersial (commercial value), nilai informasi (communication value), dan komitmen kepala daerah (CEO commitment). ”Itu kriteria mudah untuk masuk Calendar of Events Kemenpar,” ujar Arief.
Agenda di Jateng yang masuk Calendar of Events 2019 Kemenpar adalah Festival Payung Indonesia, Solo International Performing Art, Borobudur Marathon, Festival Cheng Ho, Dieng Culture Festival, dan Solo Batik Carnival.
Menurut Arief, target nasional kunjungan wisatawan mancanegara pada 2019 adalah 20 juta kunjungan. ”Dari DIY-Jateng (Yogyakarta-Solo-Semarang) kami harapkan 2 juta wisatawan. Saya berharap New Yogyakarta International Airport segera rampung,” katanya.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Jateng Urip Sihabudin menyatakan, sejumlah kabupaten/kota di Jateng mengembangkan destinasi yang dipromosikan secara digital, antara lain Pasar Karetan di Kabupaten Kendal dan Pasar Kebon Watu Gede di Kabupaten Magelang.
Pihaknya terus memperbanyak atraksi berkualitas, terutama di empat Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Jateng, yakni Borobudur, Sangiran, Kepulauan Karimunjawa, dan Dieng.
”Di Kota Semarang, lahan hijau terus dikembangkan, termasuk perkebunan di bawah pengelolaan Pemkot Semarang. Selain mempertahankan daerah tangkapan air, juga menjadi destinasi wisata agro di daerah selatan yang berbukit,” kata Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang WP Rusdiana di sela-sela kunjungan Ibu Negara Iriana Joko Widodo ke Kebun Buah Purwosari, Semarang. (DIT)