BANJARMASIN, KOMPAS – Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik terus mendorong pembentukan Rumah Pangan Kita di Kalimantan Selatan. Keberadaan Rumah Pangan Kita sangat penting dalam rangka menjamin ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilitas harga pangan di berbagai daerah.
Kepala Bulog Divisi Regional Kalimantan Selatan Akhmad Kholisun mengatakan, pembentukan Rumah Pangan Kita (RPK) bertujuan untuk menyebarkan stok pangan agar terjangkau seluruh masyarakat sampai ke pelosok-pelosok.
”Sampai akhir tahun 2019, kami menargetkan 1.000 RPK terbentuk di Kalsel. Saat ini, sudah terbentuk 519 RPK. Sebanyak 20 RPK di antaranya merupakan hasil kerja sama dengan PP Polri,” kata Kholisun saat meresmikan RPK Kotesebha Persatuan Purnawirawan (PP) Polri Daerah Kalsel di Banjarmasin, Kamis (10/1/2019).
Sebanyak 519 RPK yang sudah terbentuk itu tersebar di 13 kabupaten/kota di Kalsel. Menurut Kholisun, pembentukan RPK di Kalsel dilakukan sejak pertengahan tahun 2018. Pihaknya terus membangun jaringan dengan berbagai pihak dalam rangka pembentukan RPK. ”RPK ini bisa berbentuk perorangan, badan usaha, lembaga, ataupun koperasi,” ujarnya.
Kepada setiap RPK, Bulog rutin menyuplai bahan pangan, antara lain beras, minyak goreng, daging sapi beku, dan gula. Komoditas lain yang bersifat insidental jika memang diperlukan juga disuplai, misalnya telur ayam dan daging ayam.
”Kami memberikan batasan harga jual untuk komoditas yang disuplai tersebut. Setiap RPK tidak boleh menjual komoditas melebihi batasan harga yang telah ditentukan atau ditetapkan karena sudah ada margin keuntungan bagi RPK,” tutur Kholisun.
Purnawirawan Polri
Menurut Kholisun, salah satu lembaga yang sangat cepat merespons pembentukan RPK adalah PP Polri. Hal itu tidak lepas dari adanya nota kesepahaman antara Perum Bulog dan PP Polri. Di berbagai daerah, PP Polri cukup gencar membentuk RPK dan terus mengembangkannya.
Ketua Umum PP Polri Jenderal Polisi (Purn) Bambang Hendarso Danuri mengatakan, pihaknya sudah membentuk RPK di sejumlah daerah di Indonesia, antara lain DKI Jakarta (23 RPK), Jawa Barat (20 RPK), Jawa Tengah (22 RPK), Bali (20 RPK), Sumatera Utara (40 RPK), dan Kalimantan Selatan (20 RPK).
”Pembentukan RPK itu dalam rangka mempersiapkan anggota Polri yang akan memasuki masa pensiun. Setelah pensiun, mereka diharapkan bisa berwirausaha sehingga kesejahteraannya juga lebih baik,” kata Kepala Polri periode 2008-2010 itu.
Meski diprioritaskan bagi anggota Polri yang sudah pensiun, Bambang tetap memberi kesempatan kepada anggota Polri yang masih aktif untuk bergabung dalam program RPK PP Polri. ”Kami juga mendukung anggota yang belum pensiun jika ingin mengikuti program ini,” ujarnya.
Kepala Polda Kalsel Inspektur Jenderal (Pol) Yazid Fanani mengatakan, pembentukan RPK merupakan bentuk inovasi dan kepedulian PP Polri untuk memberikan pembelajaran kewirausahaan kepada para purnawirawan Polri dan anggota keluarganya.
”Kami bersyukur di Kalsel sudah terbentuk 20 RPK PP Polri. Dalam waktu dekat, RPK ini akan dikembangkan lagi agar terbuka RPK-RPK yang lain. RPK ini menjual barang kebutuhan pokok dengan harga yang sangat kompetitif dan bersaing dengan toko-toko lain,” kata Yazid.