MAJALENGKA, KOMPAS - Pemerintah berkomitmen mempercepat pengembangan fungsi Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Kabupaten Majalengka. Selain menjadi pintu masuk bagi pariwisata dan pusat layanan kargo Jabar, Kertajati dipastikan bakal melayani penerbangan haji mulai tahun ini.
”Sudah kami putuskan atau diusulkan, (penerbangan haji) dari Kertajati. Persoalan penginapan untuk asrama haji akan dibicarakan lebih intens,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi setelah menghadiri acara diskusi bertajuk ”Ngapung Bareng ti Kertajati” di Terminal Keberangkatan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Rabu (9/1/2019).
Turut hadir Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Bupati Majalengka Karna Sobahi, Bupati Kuningan Acep Purnama, Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati, dan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin.
Budi mengatakan, salah satu tujuan percepatan pengembangan bandara seluas lebih dari 1.000 hektar itu untuk melayani pemberangkatan haji. Sebelumnya, pada Juli 2018, pemerintah menargetkan Bandara Kertajati bisa melakukannya. Namun, rencana itu belum terwujud karena belum tersedianya asrama haji.
”Dalam lima bulan ke depan, pasti ada asrama haji. Bisa membangun yang baru atau menggunakan bangunan yang ada. Yang jelas, tempatnya di sekitar kawasan bandara,” ujar Budi. Kawasan yang dimaksud ialah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan.
Ridwan Kamil mengatakan, tahun ini, bakal fokus mengembangkan BIJB Kertajati untuk mengangkat pariwisata di pantura Jabar. Pertumbuhan ekonomi Jabar di atas 5 persen mengindikasikan prospek pariwisata Jabar.
”Masa depan Jabar ada di segitiga emas, BIJB Kertajati, Pelabuhan Patimban, dan kawasan Cirebon, Indramayu, Majalengka, serta Kuningan. Dan pariwisata adalah motor penggerak perekonomian,” ujarnya. (IKI)