PANDEGLANG, KOMPAS — Aktivitas sekolah-sekolah di Kabupaten Pandeglang, Banten, mulai normal setelah sempat terganggu tsunami. Belum semua murid hadir karena mereka masih takut pergi ke sekolah atau ikut orangtua mereka mengungsi.
Sanwani, Kepala Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Kalanganyar, di Desa Kalanganyar, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, mengatakan, 90 persen muridnya sudah hadir, Senin (14/1/2019). Murid sekolah itu berjumlah 460 orang.
Tingkat kehadiran itu sudah jauh meningkat dibandingkan dengan pekan lalu.
Seusai liburan, murid-murid seharusnya sudah masuk, Senin (7/9), tetapi tingkat kehadiran murid baru sekitar 50 persen. Durasi belajar para siswa juga belum normal karena sebagian waktu mereka di sekolah digunakan untuk pemulihan trauma. Mereka seharusnya belajar pukul 07.00-pukul 12.00.
Menurut Sanwani, jam belajar murid, Sabtu (12/1), belum normal atau hingga pukul 10.30. Pemulihan trauma sudah dilakukan pekan lalu. ”Hari ini (Senin), murid-murid belajar seperti biasa. Sudah normal. Murid-murid juga diberikan nasihat saat upacara rutin setiap Senin,” ujarnya.
Para siswa yang sebelumnya mengenakan baju bebas juga sudah diberikan seragam. Pakaian mereka hanyut, kotor, atau rusak karena tsunami yang melanda Kabupaten Pandeglang, Sabtu (22/12/2018). Bantuan, termasuk seragam, kemudian disalurkan ke Kabupaten Pandeglang.
”Masih ada murid-murid yang belum hadir. Sebagian dari mereka masih ikut orangtuanya mengungsi. Ada juga anak yang masih takut masuk sekolah,” ujarnya. Sementara, menurut Sanwani, guru sekolah tersebut yang berjumlah 18 orang sudah masuk semua.
Sekolah yang sempat dijadikan pengungsian itu juga sudah dirapikan. Sekitar 360 pengungsi yang menempati SD Negeri 1 Kalanganyar sudah pulang. Meja dan kursi yang masih ditumpuk serta sampah-sampah sudah dibenahi.
Menurut Rusli, Wakil Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Carita, di Desa Sukanagara, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, 95 persen muridnya sudah hadir, Senin. Murid sekolah itu berjumlah sekitar 280 orang. Jam belajar berlangsung normal atau pukul 07.00-pukul 12.00.
Dedeh Arnawati, Kepala SD Negeri 2 Teluk, di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, mengatakan, jumlah muridnya yang hadir, Senin, 242 orang. Mereka belajar mulai pukul 07.30, lebih lambat 30 menit dibandingkan saat normal atau pukul 07.00.
Pelajar SD Negeri 2 Teluk berjumlah 407 orang. Senin, mereka belajar hingga pukul 11.00, biasanya pukul 12.00. ”Ada bantuan makan siang prasmanan. Jadi, guru-guru juga sibuk terlibat untuk mengatur para murid makan,” ujarnya.