TEMANGGUNG, KOMPAS — Sebagian pemilih di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, saat ini belum mendukung pasangan calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Namun, kondisi ini diyakini terjadi karena pemilih memang belum mengenal serta mengetahui gagasan Prabowo-Sandi.
Demikian dituturkan oleh salah seorang anggota tim sukarelawan Prabowo-Sandi, Ivan Royfani, dalam acara silaturahmi sukarelawan Prabowo-Sandi di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Senin (14/1/2019).
Menurut Ivan, ketidaktahuan itu banyak terungkap saat dirinya menyosialisasikan rencana program kerja Prabowo-Sandi ke lingkungan sekitar. Ketidaktahuan ini banyak diungkapkan oleh kalangan generasi milenial dan mereka yang masih berada dalam zona abu-abu atau belum menentukan pilihan.
Acara silaturahmi sukarelawan tersebut diikuti sekitar 10 komunitas sukarelawan di Kabupaten Temanggung, satu komunitas beranggotakan lebih dari 100 orang.
Ivan mengatakan, sukarelawan memang tidak dipatok target untuk menggenjot perolehan suara Prabowo-Sandi. Kendati demikian, mereka tetap bersemangat membantu menyosialisasikan program kerja Prabowo-Sandi kepada siapa pun yang mereka temui.
Pujo Priyono, koordinator tim sukarelawan Sandiholic, mengatakan, Sandiholic adalah kelompok yang mewadahi semua komunitas sukarelawan Prabowo-Sandi. Saat ini, Sandiholic sudah terbentuk di banyak kota/kabupaten di Jawa Tengah dan akan semakin diperluas ke provinsi lain. Anggota Sandiholic terdiri dari ratusan komunitas relawa dengan anggota per komunitas berkisar 30-40 orang.
Pujo mengatakan, sukarelawan Sandiholic tidak secara formal melakukan kampanye ataupun sosialisasi. Namun, setiap sukarelawan tetap berupaya menyampaikan ide dan gagasan Prabowo-Sandi ke lingkungan sekitarnya.
”Sukarelawan-sukarelawan seperti kami memublikasikan perihal program kerja Prabowo-Sandi dalam berbagai kegiatan dan tatap muka mereka dengan pemilih di lingkup desa dan dusun,” ujarnya.