BANYUWANGI, KOMPAS — Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menyebabkan tanah longsor di Desa Kalirejo, Kecamatan Sumbermalang. Kendati tidak menimbulkan korban jiwa, peristiwa itu merusak dua rumah dan memutus jalan desa.
Peristiwa tersebut terjadi di Dusun Glindung, RT 021 RW 007, Desa Kalirejo, Rabu (16/1/2019) sekitar pukul 21.00. Hujan deras sejak sore diduga melemahkan daya ikat tanah sehingga memicu longsor.
Koordinator Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo Puriyono pada Kamis mengatakan, longsor mengakibatkan tanah sepanjang 15 meter dengan ketinggian 5 meter ambles.
Hal itu berimbas pada dua rumah di sekitarnya. Rumah tersebut milik keluarga Akip (43) dan Toati (85) yang masing-masing tinggal bersama tiga anggota keluarga mereka. Semuanya berhasil menyelamatkan diri karena mendengar suara gemuruh dan guncangan sesaat sebelum longsor.
Puriyono mengatakan, longsor juga mengakibatkan putusnya jalan penghubung antardesa. Jalan tersebut menghubungkan Desa Kalirejo dan Desa Sumberargo.
Sejak Kamis pagi hingga sore, BPBD Situbondo dibantu warga bergotong royong mengangkuti puing-puing reruntuhan. Proses itu mengalami sejumlah kendala, mulai dari minimnya peralatan hingga akses jalan yang sempit.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Surabaya Mohammad Nurhuda mengatakan, pada Januari hingga Februari, intensitas hujan cenderung meningkat dipicu tekanan rendah di selatan Jatim. Akibatnya, terjadi pertemuan massa udara dari Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
Selain itu, lanjutnya, faktor suhu muka laut yang hangat di Jatim juga memicu massa uap air naik ke atmosfer.
”Kondisi tersebut berpengaruh membentuk awan kumulonimbus menghasilkan hujan dengan intensitas ringan hingga lebat pada 17-19 Januari di sejumlah daerah. Di antaranya terjadi di Batu, Bojonegoro, Jombang, Blitar, Kediri, Madiun, Malang, Situbondo, Sumenep, dan Surabaya,” tutur Nurhuda.