PANDEGLANG, KOMPAS Sebanyak 379 paket perlengkapan sekolah dibagikan kepada pelajar terdampak tsunami di Kabupaten Pandeglang, Banten. Paket berisi buku, peralatan tulis, seragam, tas, dan sepatu itu diserahkan Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas.
Perlengkapan itu terdiri atas 324 paket untuk SDN 2 Teluk, 45 paket untuk SDN 1 Kalanganyar, dan 10 paket untuk SMPN 1 Carita. Paket-paket donasi pembaca Kompas itu dibagikan pada Rabu (16/1/2019).
”Kami sangat berterima kasih kepada para pembaca harian Kompas yang peduli. Murid-murid membutuhkan perlengkapan ini semua,” kata Kepala SDN 2 Teluk Dedeh Arnawati di Desa Teluk, Kecamatan Labuan. Murid sekolah itu sejumlah 407 siswa.
Desa Teluk ada di pesisir. Banyak rumah rusak, bahkan hancur disapu tsunami. Kemarin, murid-murid SDN 2 Teluk sangat antusias.
Saat petugas satuan pengaman Kelompok Kompas Gramedia, Taufik Hidayat dan Mulyadi, yang mengantar bantuan membuka pintu belakang truk, para murid spontan berdatangan. Mereka berebut mendekati truk membantu menggotong paket-paket perlengkapan sekolah itu ke dalam kelas.
Ari Erwansyah (12), siswa kelas VI, mengatakan, dirinya makin semangat belajar setelah menerima bantuan. Ia sempat terjatuh dan cedera ringan ketika tsunami.
”Lengan kiri saya bengkak, tetapi mulai pulih. Sekarang, saya lebih semangat belajar,” ujar bocah yang bercita-cita menjadi presiden itu.
Sanwani, Kepala SDN 1 Kalanganyar, di Desa Kalanganyar, Kecamatan Labuan, mengatakan, sekitar 10 persen muridnya terdampak tsunami dan perlu dibantu. Murid sekolah itu berjumlah 458 anak.
”Selain tsunami, sebagian murid rumahnya kebanjiran. Perlengkapan sekolah mereka hanyut. Selayaknya mereka mendapat bantuan,” ucap Sanwani. Saat ini, tingkat kehadiran muridnya sudah normal atau lebih dari 90 persen.
Menurut Bilqis Khairunisa (12), murid kelas VI SDN 1 Kalanganyar, rumahnya tidak rusak saat tsunami. ”Tapi, rumah saya terendam. Sepatu saya hanyut,” kata Bilqis.
Ketua Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Rusdi Amral mengatakan, bantuan yang disalurkan ke Kabupaten Pandeglang disediakan berdasarkan permintaan masyarakat. ”Kami memantau kondisi di Pandeglang. Ternyata perlengkapan sekolah sangat dibutuhkan,” katanya. (BAY)