DENPASAR, KOMPAS — Sebanyak 355 dari 5.000 atau 7 persen, anak usia remaja di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, Bali, tertarik mencoba narkoba. Meski kecil, niat coba-coba ini perlu diwaspadai karena kasus narkoba di Bali naik dari tahun ke tahun.
Angka 7 persen itu merupakan hasil survei Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali pada tahun 2018. Tahun 2017, BNN Bali menyurvei 62.000 orang dari segala usia dan menemukan 18.000 orang mencoba narkoba. Survei dilakukan di sembilan atau seluruh kabupaten/kota se-Bali.
”Survei tahun lalu dan selanjutnya, BNN Bali fokus kepada remaja saja. Hal ini karena memprioritaskan pada upaya preventif, yaitu usia remaja,” kata Kepala BNN Provinsi Bali I Putu Gede Suastawa, Rabu (16/1/2019) di kantornya, Denpasar.
BNN Provinsi Bali, tambah Suastawa, saat ini harus memprioritaskan propaganda menjauhi narkoba untuk kalangan remaja. Usia remaja ini paling rentan tergiur narkoba karena masih labil. Angka survei di dua lokasi ini diharapkan terus turun dari tahun ke tahun ke depannya.
Ia menyadari kasus narkoba masih terus ada. Angka survei juga menunjukkan potensi remaja tertarik ke narkoba. Hanya saja, lanjutnya, kecilnya angka cukup memberikan optimisme kepada BNN.
Tren konsumen narkoba kini tak hanya ada di karyawan swasta dan wirausaha di Bali. Pengangguran pun mulai terpantau mengonsumsi narkoba. Tempat hiburan masih menjadi lokasi yang ramai untuk bertransaksi narkoba, termasuk rumah kos.
Kepala Kepolisian Daerah Bali Irjen Petrus Reinhard Golose, pada paparan akhir tahun 2018, akhir Desember lalu, mengatakan, narkoba masih masuk menjadi prioritas pemberantasan polisi di Bali. Polda Bali mencatat ada kenaikan kasus narkoba dari 673 kasus pada tahun 2017 menjadi 756 kasus pada tahun 2018.
Pekan lalu, BNN Provinsi Bali menggagalkan pengiriman paket narkoba jenis ganja seberat 25 kilogram. Dua warga, Kurniawan Risdianto dan Muh Haryono, tertangkap tangan mengambil kiriman tersebut di salah satu jasa pengiriman di Jalan Danau Poso, Sanur Kauh, Denpasar Selatan. Kiriman itu berasal dari Medan, Sumatera Utara.
Penangkapan itu berawal dari informasi adanya dua kurir ganja, yang akan menjemput kiriman. Petugas BNN pun melacak transaksi itu. Mereka menggeledah isi mobil Sigra putih yang dikendarai Kurniawan. Di dalamnya BNN mendapatkan lima paket ganja yang diletakkan di bagasi, 6 paket di kaki jok bagian kiri, dan 1 paket ganja di dashboard sebelah kanan setir mobil.