CILACAP, KOMPAS Hujan deras dua hari terakhir menyebabkan sejumlah sungai di Kecamatan Nusawungu dan Kroya, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Air meluap dan merendam ratusan hektar sawah. Selain cuaca ekstrem, banjir juga disebabkan alih fungsi lahan di area perbukitan, serta sampah yang menyumbat aliran sungai.
Hujan dengan intensitas tinggi sejak Rabu (16/1/2019) sore hingga Kamis (17/1) membuat Sungai Gatel meluap. Tanggul sungai di Nusawungu itu jebol. Dua sungai lainnya, yakni Sungai Tipar dan Sungai Ijo, juga meluap.
Ratusan rumah di empat desa, yakni Desa Mujur Lor, Desa Sikampuh, Desa Banjareja, dan Desa Kedungbenda, terendam banjir hingga 60 sentimeter. Ratusan hektar sawah juga terendam hingga 1,5 meter.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cilacap Tri Komara menyampaikan, sejumlah wilayah di perbukitan Serayu atau di hulu sungai telah mengalami alih fungsi lahan seiring dengan padatnya permukiman. Kondisi itu turut memicu banjir.
Dari pantauan Kompas, di areal perbukitan sekitar Sokawera-Kemaranjen, Kabupaten Banyumas, banyak dibangun warung untuk menjajakan durian serta area parkir mobil pembeli. Sebagian tebing di sana dikeruk sehingga saat hujan turun, air berwarna coklat pekat mengalir ke jalan.
Kasubbag Tata Usaha UPT Kroya Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cilacap Edi Purwanto mengatakan, sekitar 450 hektar sawah di Desa Mujur Lor dan 500 hektar sawah di Nusawungu terendam banjir.
Sebanyak 400 rumah warga juga terendam banjir dengan ketinggian hingga 75 sentimeter. Sebagian warga mengungsi ke masjid dan pondok pesantren.
”Banjir merendam sawah hingga dua hari. Padi pasti rusak,” Sansuwarto (70), warga Desa Mujur Lor. Selain di Cilacap, banjir juga melanda wilayah Banyumas dan Kebumen. Di Desa Gebangsari Kecamatan Tambak, Banyumas, ada 175 rumah dan sawah seluas 208 hektar terendam banjir.
”Sebanyak 621 jiwa terdampak banjir,” kata Kepala Desa Gebangsari Rokhmat. Di Manokwari, Papua Barat, luapan banjir akibat hujan deras dan meluapnya Sungai Wosi, kemarin, merendam 500 rumah. Sekitar 1.000 warga terdampak banjir tersebut.
”Tidak ada korban jiwa dalam bencana ini. Namun, warga mengalami kerugian karena harta benda mereka rusak,” kata Kepala BPBD Provinsi Papua Barat Derek Ampnir, saat dihubungi dari Jayapura.
Sementara itu, terkait penanganan banjir di Kabupaten Tolikara, Papua, Kepala Dinas Kominfo Tolikara Derwes Jikwa mengatakan, jumlah pengungsi di Distrik Goyage dan Geya bertambah menjadi 700 orang, dari sebelumnya 500 orang.
Di Situbondo, Jawa Timur, hujan deras menyebabkan tanah longsor di Desa Kalirejo, Kecamatan Sumbermalang. Longsor mengakibatkan dua rumah dan memutus jalan desa.(DKA/RTG/GER/FLO)