JAYAPURA, KOMPAS- Tim Satuan Tugas Penegakan Hukum atau Satgas Gakkum TNI berhasil mengevakuasi jenazah Prajurit Satu Muhammad Makamu dari Distrik Yambi, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, pada Sabtu (19/1/2019) sore. Makamu tewas ditembak kelompok kriminal separatis bersenjata di kawasan Baganbaga, pada Jumat.
"Jenazah korban dievakuasi ke Timika. Rencananya, kami akan membawanya ke kampung halamannya di Luwuk, Sulawesi Tengah untuk dimakamkan, " kata Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Kolonel Muhammad Aidi di Jayapura pada Sabtu sore.
Sebelumnya, korban bersama timnya diserang belasan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Lekagak Telenggen dari atas ketinggian pada pukul 12.45 WIT hingga pukul 13.00 WIT. Saat itu, korban bersama rekannya tengah bertugas mendistribusikan makanan ke sejumlah pos pengaman di Yambi.
Makamu mengalami luka tembak di bagian kaki kanan dan paha depan sekitar selangkangan. Korban meninggal karena pendarahan hebat. Sebelumnya, petugas kesehatan Satgas Gakkum TNI sempat memberikan bantuan medis untuk mengurangi pendarahan. Di lokasi penembakan, TNI menemukan dua buah magasin senapan, tongkat komando yang diduga milik Lekagak dan sejumlah dokumen Organisasi Papua Merdeka.
Aidi menegaskan, sebanyak 30 personil telah diterjunkan untuk menyisir seluruh wilayah Distrik Yambi. Tim bertugas untuk menangkap Lekagak bersama bawahannya.
Sebelumnya, kelompok ini terlibat dalam insiden penembakan Prajurit Kepala Subhan Razak di Kampung Gigobak, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua, pada 9 Januari 2019. Saat hendak hendak mengambil makanan di Bandara Sinak, Subhan dan lima rekannya 10 orang bersenjata saat melewati Kampung Gigobak pada pukul 08.55 WIT. Gerombolan itu kemudian melepaskan tembakan yang mengenai betis dan lengan Subhan. Korban berhasil selamat dalam insiden ini setelah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Mimika.