Korban Perahu Kandas di Sungai Ciujung Belum Ditemukan
Oleh
Dwi Bayu Radius
·1 menit baca
DOKUMENTASI KANTOR PENCARIAN DAN PERTOLONGAN BADAN SAR NASIONAL BANTEN
Kepala Seksi Operasi Kantor Pencarian dan Pertolongan Badan SAR Nasional Banten Heru Amir (kanan) menyampaikan arahan kepada para personelnya di Serang, Banten, Selasa (22/1/2019). Para personel itu hendak berangkat menuju lokasi tenggelamnya perahu penyeberangan di Sungai Ciujung, Kabupaten Serang.
SERANG, KOMPAS — Korban perahu penyeberangan di Sungai Ciujung, Kabupaten Serang, Banten, Suhanda (38), belum ditemukan. Tim SAR gabungan telah mencari korban dengan jarak hingga 22,6 kilometer dari lokasi tenggelamnya perahu itu.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang Nana Sukmana Kusuma di Serang mengatakan, pada hari ketiga pencarian atau Kamis (22/1/2019), tim SAR gabungan baru menemukan bangkai perahu pada pukul 10.12. Pencarian telah dilakukan mulai pukul 08.00.
”Pencarian korban dimulai di lokasi tenggelamnya perahu tersebut. Sekitar 3 km dari sana, bangkai perahu itu ditemukan,” katanya. Tim SAR gabungan mencari korban hingga pukul 17.00, tetapi hasilnya nihil. Pencarian itu lalu dihentikan.
Kompas
Buruh pabrik memenuhi Jalan Raya Jakarta-Merak di Desa Tambak, Kecamatan Kibin, Serang, Banten, yang tergenang banjir akibat luapan Sungai Ciujung, Kamis (10/1/2013). Luapan Ciujung juga memutuskan Jalan Tol Jakarta-Merak di Kilometer 58 serta menggenangi permukiman warga.
Sebelumnya, perahu itu terbalik saat menyeberangkan 22 penumpang dari Desa Katulisan, Kecamatan Cikeusal ke Desa Malabar, Kecamatan Bandung, Selasa (22/1/2019) sekitar pukul 06.30. Semua penumpang selamat, kecuali Suhanda, warga Desa Cikeusal, Kecamatan Cikeusal.
Kepala Seksi Operasi Kantor Pencarian dan Pertolongan Badan SAR Nasional Banten Heru Amir mengatakan, tim SAR gabungan melakukan penyisiran darat dengan radius sekitar 1 km dari Sungai Ciujung, tapi Suhanda belum ditemukan. Pencarian akan dilanjutkan Jumat pagi.
Kompas
Pekerja memeriksa bahan baku pembuat sepatu dan sandal yang bangunannya roboh setelah diterjang banjir luapan Sungai Ciujung di Desa Undar-andir, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, Senin (16/1/2012). Akibat peristiwa tersebut, industri ini mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah berupa rusaknya sepatu dan sendal yang siap pakai serta bahan baku yang tidak bisa digunakan lagi.
