SERANG, KOMPAS — Rumah rusak karena hujan deras disertai angin kencang di Kabupaten Serang, Banten, terus bertambah. Cuaca ekstrem itu belum menyebabkan korban cedera dan meninggal. Namun, sejumlah warga yang rumahnya rusak terpaksa mengungsi dan tinggal dengan kerabatnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang Nana Sukmana Kusuma mengatakan, cuaca ekstrem yang mengakibatkan rusaknya rumah warga terjadi di Desa Labuan, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Jumat (25/1/2019) sekitar pukul 03.00.
”Sebelumnya, terjadi hujan lebat disertai angin kencang. Teras rumah itu rusak ringan. Kerugian karena kerusakan itu belum diketahui,” ujarnya. Pemilik rumah tersebut, Masan (35), yang bekerja sebagai buruh bangunan, tinggal bersama istrinya. Mereka kemudian tinggal di rumah kerabatnya.
”Kami menerima laporan mengenai rumah rusak pada pukul 09.34. Validasi data sudah dilakukan. Para personel berbagai instansi juga mendatangi lokasi itu,” katanya. Instansi-instansi itu adalah Taruna Siaga Bencana Kabupaten Serang, Pramuka, dan aparatur Desa Labuan.
Sebelumnya, sebuah rumah roboh di Desa Sinarmukti, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang, Selasa (22/1) sekitar pukul 14.00. Jantari (57), pemilik rumah, harus pindah. Dia tinggal sementara di rumah saudaranya. Menurut Nana, rumah tersebut memang sudah rapuh.
Kerusakan rumah karena cuaca ekstrem juga terjadi di Desa Cikolelet, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Senin (14/1) sekitar pukul 14.30. Hujan deras dan angin kencang menyebabkan rumah milik Sarwinah (72) rusak. Rumah itu pun tak bisa dihuni.
”Kami telah menyalurkan bantuan berupa mi instan, air mineral, peralatan makan, biskuit, dan pakaian kepada Sarwinah,” kata Nana. Para personel yang mendatangi rumah Sarwinah antara lain berasal dari TRC BPBD Kabupaten Serang serta aparatur Desa Cikolelet dan Kecamatan Cinangka.
Nana mengatakan, angin kencang juga menyebabkan pohon tumbang sehingga sebuah rumah rusak sedang di Desa Banjarsari, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, pada 15 Januari 2019. Selain itu, sebuah rumah roboh di Desa Kemurang, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, pada 9 Januari lalu.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Serang, Trian Asmarahadi, mengatakan, masyarakat Banten diminta mewaspadai hujan lebat hingga akhir Januari 2019. Bibit siklon terpantau di Laut Flores yang berpotensi menyebabkan cuaca ekstrem.
”Angin kencang dengan kecepatan 25 knot atau sekitar 46 kilometer per jam bisa terjadi, termasuk di perairan Banten. Masyarakat diharapkan siaga menghadapi puncak musim hujan tahun 2019,” ucapnya. Trian mengatakan, hujan lebat berpotensi terjadi di Banten pada 23-30 Januari 2019.