Pemprov NTB Kerja Sama dengan Universitas Chodang Cetak Perawat Berkualitas
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat bekerjasama dengan Universitas Chodang, Korea Selatan, untuk mencetak perawat berkualitas. Sebanyak 39 lulusan Diploma lulusan sekolah perawat di Nusa Tenggara Barat akan dikirim mengikuti kuliah program Sarjana Strata di universitas itu.
Oleh
KHAERUL ANWAR
·2 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat bekerja sama dengan Universitas Chodang, Korea Selatan, untuk mencetak perawat berkualitas. Sebanyak 39 lulusan diploma lulusan sekolah perawat di NTB akan dikirim mengikuti kuliah program sarjana strata di universitas tersebut.
Kerja sama itu diperkuat dengan penandatanganan kerja sama antara Gubernur NTB Zulkieflimansyah dengan Prof Park Jong-koo, Presiden Universitas Chodang, di kantor Gubernur NTB, Selasa (29/1/2019), di Mataram, NTB.
”Saya harap adik-adik yang berangkat nanti bukan untuk liburan, melainkan untuk memenuhi ekspektasi semua warga NTB. Meretas jalan baru bagi kerja sama bidang lain, menjadi pasukan khusus yang kami harapkan dapat menyelesaikan masalah, dan berkontribusi dalam pemikiran untuk NTB dan Indonesia yang kita cintai,” kata Zulkieflimansyah.
Menurut Zulkieflimansyah, lulusan D-3 yang akan dikirim ke Korsel adalah yang terbaik dimiliki NTB. Harapannya, di sana mereka dapat menyerap banyak ilmu dan peluang belajar di luar negeri. Dia yakin, pengalaman itu akan membawa banyak perubahan lebih baik dalam banyak hal di NTB.
”Saya selalu mengatakan, perjalanan panjang tidak mungkin kita lalui jika tidak diawali dengan langkah pertama. Sebanyak 39 putra-putri ini adalah orang-orang terbaik. Manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan NTB Nurhandini Eka Dewi mengatakan, kerja sama pendidikan dengan Universitas Chodang dirintis sejak enam bulan lalu. Pihaknya lantas melakukan proses perekrutan dan psikotest serta prestasi akademik. Pesertanya antara lain perawat PNS dan mereka yang memiliki pengalaman bekerja di klinik-klinik kesehatan dan rumah sakit di Mataram.
”Alhamdulillah terpilih 39 orang yang mewakili sembilan kabupaten/kota di NTB,” tutur Nurhandini.
Mereka yang lulus tes nantinya diberangkatkan pada 15 Maret 2019. Para peserta akan mengikuti kuliah dengan durasi 1 tahun hingga 1,5 tahun. Pembiayaannya lewat beasiswa Pemprov NTB bagi PNS serta dana pertanggungjawaban sosial Bank NTB Syariah untuk mereka yang berangkat mandiri.
Tidak hanya menimba ilmu, kata Nurhandini, para mahasiswa juga nantinya diperbolehkan bekerja paruh waktu di sekitar kampus. Lewat kebijakan itu, diharapkan mereka bisa mempelajari kehidupan, kebiasaan, dan adat istiadat masyarakat setempat. Pemahaman budaya menjadi sangat penting, terutama bagi mereka yang ingin bekerja di sana.