SURABAYA, KOMPAS - Pemerintah Kota Surabaya sudah menyiapkan berbagai rencana pembangunan Kota Surabaya selama tahun 2019, baik dalam bidang pendidikan, kesehatan maupun infrastruktur dan beberapa bidang lain. Seluruh pembangunan yang dilakukan agar warga bisa menikmati pembangunan sekaligus meningkatkan kesejahteraannya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Ery Cahyadi mengatakan, dalam bidang pendidikan, Pemkot Surabaya akan menyediakan biaya operasional pendidikan daerah (BOPDA) bagi sekolah negeri. Sedangkan sekolah swasta, Pemkot Surabaya akan memberikan insentif sebesar Rp 1 juta kepada setiap guru tiap bulan yang telah memenuhi syarat.
“Kami juga menyediakan biaya personal bagi siswa berupa seragam sekolah, pakaian olahraga, baju pramuka, dasi, topi, tas sekolah, sepatu dan alat tulis bagi siswa baru yang kurang mampu dan diterima melalui jalur mitra warga,” kata Ery di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (30/1/2019).
Pemkot Surabaya kata Ery juga menyediakan sarana pembelajaran dan ekstrakulikuler seperti menyediakan mebelair, komputer, LCD, proyektor sekaligus screen atau layar. Sedangkan untuk sarana peralatan ekstrakulikuler.
Fasilitas lain untuk sekolah di Surabaya akan disediakan beberapa alternatif diantaranya peralatan olahraga seperti lapangan futsal, basket, badminton, tenis meja dan volly ditambah peralatan kesenian seperti marching band, music band, gamelan serta peralatan menjahit dan peralatan memasak.
“Pemkot juga akan menyiapkan petugas kebersihan toilet di sekolah, sehingga selalu terjaga kebersihannya. Harapannya, di tahun 2019 nanti tidak ada lagi toilet sekolah yang kotor,” kata Ery.
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa 2019 ini Pemkot Surabaya akan melakukan pembangunan atau rehabilitasi serta pemeliharaan terhadap gedung-gedung SD dan SMP.
Pekerjaan pembangunan atau rehabilitasi itu meliputi pembangunan ruang kelas baru, pembangunan fasilitas pendukung, dan rehabilitasi kerusakan sedang atau berat. Sedangkan pekerjaan pemeliharaan meliputi pengecetan, perbaikan kamar mandi dan toilet dan perbaikan plafon.
Sepanjang 2019, pemkot membangun atau merehabilitasi sebanyak 50 gedung SD dan 13 gedung SMP, dan yang akan direhabilitasi karena kerusakan ringan sekitar 100 gedung. Sedangkan yang menjalani proses pemeliharaan terhadap sebanyak 200 gedung sekolah.
Dalam bidang kesehatan, Pemkot Surabaya akan lebih fokus pada pelayanan, sehingga nantinya aplikasi e-health akan dimaksimalkan untuk memberikan informasi kepada pasien terkait lama waktu layanan kesehatan di puskesmas dan rumah sakit pemerintah.
Bahkan, Pemkot Surabaya juga berencana menambah tenaga medis dan para medis serta penambahan sarana pendukung seperti komputer dan printer untuk mengurangi waktu tunggu antrian layanan kesehatan.
“Kami juga terus memberikan makanan tambahan kepada ibu hamil dan menyusui, calon penganten perempuan, balita, gizi buruk, lansia, penderita TBC, penderita kust, ODHA, paliatif, petugas fogging, petugas beresiko tinggi," ujarnya.
Jumantikdimaksimalkan
Menurut Ery, peran jumantik juga akan dimaksimalkan untuk mencegah penyakit menular Demam Berdarah Dengue (DBD). Salah satu yang akan diberikan oleh Pemkot Surabaya kepada mereka adalah rompi seragam, kartu identitas dan juga senter untuk memantau jentik-jentik nyamuk.
“Dalam bidang kesehatan, pemkot berencana akan membangun atau merehabilitasi gedung RSUD Soewandhi. Nanti dibangun gedung lengkap dengan parkir dan tersedia poli pengobatan untuk penyakit kanker,” ujarnya.
memastikan bahwa di tahun 2019 ini Pemkot Surabaya akan membangun IPAL di 10 puskesmas di Surabaya dan akan merehabilitasi kerusakan ringan di 24 puskesmas serta 28 pustu. Bahkan, akan ada pemeliharaan di 39 puskesmas dan 31 pustru.
Ery menambahkan, pembangunan infrastruktur masih menjadi salah satu fokus dari Pemkot Surabaya di 2019 ini. Kali ini, Pemkot Surabaya akan membangun beberapa jalan dan pedestrian.
Khusus untuk pembangunan jalan menyasar Jalan Lingkar Luar Timur (ruas Frontage Nambangan-Kyai Tambak Deres), Jalan Lingkar Luar Barat (Kelurahan Sememi Kecamatan Benowo), Jalan Merr, Jalan Raya Wonokromo (frontage), jalan akses lapangan tembak, Jalan Kauman, dan pembangunan Jebatan Joyoboyo Wonokromo.
Sementara untuk pembangunan pedestrian akan difokuskan di Jalan Kertajaya sisi Selatan, Jalan Dr Soetomo sisi utara dan barat selatan, Jalan Dharmahusada ke barat, Jalan Nginden sisi timur, Jalan Perak Barat, Jalan Kedungdoro sisi barat (ruas Kedungsari).
Selain itu Jalan HR Muhammad, Jalan Demak, Jalan Manyar Kertoarjo sisi utara, Jalan Gentengkali, Jalan Bubutan sisi timur, Jalan Mayjend Sungkono, dan Jalan Bubutan (sentra PKL Indrapura). “Pemkot juga segera menuntaskan pembangunan pompa Petekan karena sangat dibutuhkan dengan kapasitas 24 meter per detik.
Di sektor pembangunan drainase atau saluran Dinas PU Bina Marga dan Pematusan akan berfokus di saluran diversi Gunungsari, saluran Underpass Bundaran Satelit, Barata Jaya menuju Boezem Bratang, Kebonsari, Banyu Urip Kidul, Jalan Rejosari, Jalan Ngagel Jaya Utara, Jalan Wonorejo, Tambak Adi dan Jalan Manukan Tengah. “Kami menambahkan beberapa kapasitas pompa air di rumah pompa,” ujarnya.
Ery juga menjelaskan bahwa pada 2019 Pemkot Surabaya fokus pada pemutaakhiran data penduduk miskin sebagai dasar pemberian intervensi dari pemkot.
Nantinya ada sinkronasi dan integrasi antara data penduduk berpenghasilan rendah dengan data kependudukan, sehingga nantinya akan diketahui jumlah total penduduk miskin atau kurang mampu di Kota Surabaya.
"Data tunggal menjadi acuan oleh Pemkot Surabaya untuk memberikan berbagai bantuan. Syarat dan panduannya akan diatur dalam Perwali,” kata dia.
Pada kesempatan itu, ia juga menjelaskan berbagai pembangunan fasilitas olahraga dan berbagai gebrakan di Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau dan Dinas Koperasi serta pengaturan sentra PKL.