BANDUNG, KOMPAS — Kereta Api Malabar dari Malang tujuan Bandung anjlok di daerah Karangpucung, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (2/2/2019) sekitar pukul 05.00. Kondisi ini membuat dua perjalanan kereta api lainnya terlambat.
Posisi kecelakaan berada di Km 302+3/4 antara Stasiun Karangpucung dan Stasiun Bojong. Penyebabnya adalah as roda gerbong listrik yang keluar dari rel.
Joni Martinus dari Humas PT Kereta Api Daerah Operasi II Bandung, Sabtu di Bandung, mengatakan, proses evakuasi berlangsung selama 80 menit. Waktu evakuasi, lanjutnya, berjalan lama karena posisi gerbong anjlok cukup jauh dari jalan besar sehingga alat berat harus diangkut manual dan menggunakan lori.
”Karena posisi gerbong yang anjlok ada di tengah rangkaian kereta, sebanyak 420 penumpang di gerbong depan melanjutkan perjalanan ke Bandung. Sementara 100 orang yang berada di gerbong belakang dikembalikan ke Banjar menggunakan kereta yang sudah kami sediakan,” tuturnya.
Kondisi ini juga menyebabkan dua perjalanan kereta terganggu. KA Mutiara Selatan dari Malang menuju Bandung menunggu di Stasiun Banjar pukul 04.40. Adapun KA Serayu Malam dari Pasar Senen menuju Purwokerto menunggu di Stasiun Ciamis pukul 05.47.
”Jalur sudah bisa dilewati dengan normal sejak pukul 09.45. Para penumpang dari ketiga rangkaian telah kami berikan service recovery berupa makanan ringan dan minuman,” ujarnya.
Elly (39), penumpang KA Malabar, warga Padasuka, Kota Bandung, mengatakan, dirinya menunggu sekitar dua jam sebelum kereta akhirnya berangkat. Menurut petugas keamanan di dalam kereta, sedang ada perbaikan di salah satu gerbong.
”Setelah itu, perjalanan relatif lancar meski sampai di Bandung sekitar pukul 11.00, terlambat sekitar dua jam dari jadwal sebelumnya,” ucap Elly.