SEMARANG, KOMPAS —Wali Kota Semarang, Jawa Tengah, Hendrar Prihadi meminta warganya tetap tenang dan tidak panik menyikapi rentetan aksi pembakaran kendaraan bermotor yang belakangan meneror wilayah Semarang dan sekitarnya. Polisi menargetkan mampu mengungkap kasus yang empat hari terakhir terus terjadi di Kota Semarang itu setidaknya sepekan ke depan.
Kejadian terakhir, dua sepeda motor milik Ace Sutrisno (71), warga Kelurahan Tambakaji, Kecamatan Ngaliyan, Minggu (3/2/2019) pagi, hangus terbakar di garasi bagian belakang rumah. Dia menyadari terjadi kebakaran sekitar pukul 03.30. ”Semua penghuni rumah tidur. Tiba-tiba ada asap. Cucu saya duluan terbangun dan sadar ada kebakaran,” katanya.
Api juga membakar lemari berisi alat-alat dapur dan perlengkapan rumah tangga. Sejumlah saksi menyatakan melihat dua pria berboncengan dengan sepeda motor matik melintasi gang lokasi garasi belakang rumah Ace beberapa saat sebelum kebakaran.
Berturut-turut
Dengan peristiwa terakhir, kasus pembakaran kendaraan sudah terjadi empat hari berturut-turut di Kota Semarang. Pada Kamis (31/1), mobil Maura Apriani, warga Jalan Ciliwung, Semarang Timur, dibakar.
Jumat (1/2), mobil milik Dodi Handono (71), warga Jalan Genuk Karanglo, yang diparkir di dalam halaman rumah, juga dibakar. Sementara Sabtu (2/2), tiga sepeda motor dibakar di teras rumah Adiyantoro di Jalan Menoreh Timur, Sampangan.
Secara keseluruhan, tercatat 26 mobil dan sepeda motor dibakar secara misterius di Kota Semarang, Kabupaten Semarang, dan Kabupaten Kendal. Kasus itu terjadi sejak akhir Desember 2018.
Terkait hal itu, Hendrar meminta warga Semarang tetap tenang. ”Tidak perlu ada kecemasan berlebihan. Jangan pernah takut tentang persoalan-persoalan yang bersifat teror,” ujarnya.
Ia juga meminta agar kasus ini menjadi bahan evaluasi sikap warga perkotaan yang kian apatis terhadap lingkungan sekitar. ”Satu warga dengan lainnya saling cuek. Ada orang yang mencurigakan di depan rumah tetangganya dibiarkan. Akhirnya pelaku punya keleluasaan dan keberanian,” katanya.
Kepala Polrestabes Semarang Komisaris Besar Abiyoso Seno Aji mengatakan, pihaknya terus menelusuri keterangan warga di sekitar lokasi pembakaran serta mengumpulkan barang bukti. ”Target awal, kasus ini bisa kami ungkap paling lama satu pekan ke depan,” ucapnya.
Modus sejumlah kasus pembakaran, pelaku melemparkan kain berlumur bensin yang sudah dibakar atau bom molotov ke atas kap mobil ataupun jok motor. Aksi tersebut biasanya dilakukan menjelang subuh. (GRE)