MATARAM, KOMPAS - Sedikitnya empat orang meninggal akibat demam berdarah dengue (DBD) di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pemerintah daerah setempat pun meningkatkan kewaspadaan dan langkah-langkah antisipasi untuk mencegah meluasnya penyakit tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan NTB Nurhandini Eka Dewi, di Mataram, Rabu (6/2/2019), mengatakan, keempat korban meninggal itu dari Kota Bima (2 orang) dan Kabupaten Dompu (2 orang). Hingga saat ini, tercatat sebanyak 449 kasus DBD di seluruh NTB.
Kasus terbanyak terjadi di Kabupaten Lombok Barat dengan jumlah 105 orang terduga (suspect) DBD dan 72 orang positif DBD. Penderita dominan berasal dari Kecamatan Kuripan, Sekotong, dan Gerung. Penderita umumnya adalah anak-anak yang kondisinya lebih rentan dibanding orang dewasa.
Dengan merebaknya kasus DBD, Nurhandini mengatakan, perlunya peningkatan kewaspadaan dan langkah antisipasi agar tidak semakin meluas. Hal itu dikarenakan pada musim hujan saat ini banyak daerah yang tergenang sehingga menjadi sumber berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, pembawa virusDBD.
"Kalau melihat polanya, kasus DBD di NTB saat ini sudah masuk puncaknya. Makanya kami sudah bersurat kepada bupati/wali kota, dinas pendidikan, dan Kanwil Kementerian Agama NTB untuk melakukan penanganan di sekolah-sekolah, termasuk melakukan gerakan tiga M (mengubur, menguras, dan menutup) tempat di mana tumbuhnya jentik nyamuk. Selain itu juga dilakukan upaya pengasapan (fogging),” tutur Nurhandini.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat Rahman Sahnan Putra mengatakan, pihaknya sudah mengirim Surat Edaran Bupati ke tujuh puskesmas di kabupaten itu untuk melakukan sosialisasi, fogging, dan penanganan kuratif sesuai standar operasional prosedur puskesmas.
Namun, masyarakat diharapkan juga berperan aktif dengan meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan untuk mencegah tumbuh kembangnya nyamuk. Hal itu di antaranya dengan menguras bak mandi serta mencegah genangan air dari botol bekas, kaleng bekas, ban bekas, dan gelas/botol plastik bekas minuman kemasan di sekitar tempat tinggal.