Musim hujan di Banten diperkirakan bakal berlangsung hingga awal Maret 2019. Masyarakat diminta tetap mewaspadai munculnya bencana alam akibat cuaca ekstrem yang masih terus berpotensi terjadi di bulan ini.
Oleh
Dwi Bayu Radius
·2 menit baca
SERANG, KOMPAS — Musim hujan di Banten diperkirakan berlangsung hingga awal Maret 2019. Masyarakat diminta tetap mewaspadai munculnya bencana alam akibat cuaca ekstrem yang masih terus berpotensi terjadi bulan ini.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Serang, Widia Khairunnisa, di Serang, Banten, Rabu (6/2/2019), mengatakan, peringatan dini gelombang tinggi di Banten bagian selatan berlaku hingga 9 Februari. Tinggi gelombang bisa mencapai 2,5 meter.
”Puncak musim hujan kali ini berlangsung pada Januari hingga Februari 2019. Belum bisa dikatakan sudah lewat. Jadi, cuaca ekstrem masih bisa terjadi,” ujar Widia. Oleh karena itu, masyarakat diimbau terus memantau informasi mengenai cuaca.
Masyarakat, ujar Widia, diminta tak mudah memercayai kabar dari sumber yang tidak jelas. Mereka disarankan meminta informasi dari instansi-instansi resmi, seperti BMKG Serang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten, dan pemerintah daerah setempat.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Serang Nana Sukmana Kusuma mengatakan, cuaca ekstrem menyebabkan rumah roboh di Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Senin (4/2/2019) sekitar pukul 18.30. Hujan lebat disertai angin kencang terjadi sejak pukul 16.00.
Rumah semipermanen milik Surip (60) itu sudah rapuh. Buruh bangunan tersebut dan empat anggota keluarganya kini tinggal di rumah tetangga mereka untuk sementara waktu. Desa Mekarbaru berjarak sekitar 20 kilometer (km) dari pusat Kota Serang.
”Cuaca ekstrem yang menyebabkan rumah rusak berkali-kali terjadi di Kabupaten Serang. Para penghuni rumah itu terpaksa menumpang di rumah famili mereka. Cuaca itu juga menyebabkan beberapa pohon tumbang,” kata Nana.
Menurut Titi Sumiati (67), warga Desa Labuan, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, angin kencang terjadi di Kecamatan Labuan, Selasa, 5 Februari. Angin kencang disertai hujan deras terjadi sekitar pukul 09.00. Suasana gelap dan hujan terjadi sejak sekitar pukul 07.00.
”Tidak ada petir. Angin berputar-putar. Meski tidak bising, kami tetap cemas,” ujarnya.