MAGELANG, KOMPAS — Pengamanan satu gudang logistik pemilu di Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, kini mulai ditingkatkan. Hal ini dilakukan karena gudang tersebut kini mulai menyimpan barang-barang yang berhubungan dengan pemilu.
Wakil Kepala Kepolisian Resor (Polres) Magelang Komisaris Eko Mardiyanto mengatakan, jika sebelumnya gudang tersebut dijaga oleh dua personel yang berjaga bergantian, sekarang dalam satu kali giliran jaga dikerahkan empat polisi. Keseluruhan petugas yang berjaga tersebut juga dibekali dengan senjata laras panjang.
Eko mengatakan, karena surat suara termasuk sebagai logistik penting dalam pemilu, Polres Magelang akan melakukan upaya pengamanan seoptimal mungkin.
Sekalipun surat suara yang datang adalah surat suara kosong, polisi pun tidak boleh lengah dan akan berupaya mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat terjadi dan dapat mengganggu pelaksanaan pemilu.
”Kami tetap tidak boleh lengah. Berbagai kemungkinan buruk bisa terjadi, misalnya bisa saja terjadi sabotase atau perusakan surat suara,” ujarnya, Jumat (8/2/2019).
Jumlah surat suara untuk pemilihan presiden terdata 1.008.657 lembar yang dikemas dalam 505 kardus. Adapun jumlah surat suara untuk DPR RI Jawa Tengah VI terdata mencapai 1.008 657 lembar yang dikemas dalam 2.018 kardus. Jumlah keseluruhan surat suara tersebut sudah sesuai dengan jumlah pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT), ditambah tambahan sebesar 2 persen.
Pelaksana Harian Ketua KPU Kabupaten Magelang Endys Mindarwoko mengatakan, keseluruhan logistik surat suara tersebut dikirim dari Ciawi, Bogor. Truk pengangkut logistik berangkat sejak Kamis (7/2/2019). Karena terjebak kemacetan, truk akhirnya baru sampai pada Kamis tengah malam.
Hingga Jumat (8/2/2019), Endys mengatakan, pihaknya belum mengetahui kapan sisa logistik lainnya akan diterima. Sisa logistik yang dimaksud adalah surat suara untuk anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), DPRD kabupaten Provinsi Jawa Tengah, dan DPRD Kabupaten Magelang.
Kendati demikian, menurut dia, kegiatan penyortiran dan pelipatan surat suara dipastikan akan dilaksanakan minggu depan tanpa menunggu logistik yang lain datang.
”Jadwal penyelenggaraan pemilu dan pilpres sudah semakin dekat. Kami tidak mungkin menunggu lagi. Kegiatan sortir dan pelipatan akan langsung dilaksanakan minggu depan, dimulai dengan surat suara yang sudah diterima saja terlebih dulu,” ujarnya.
Di Kota Malang, logistik surat suara sudah diterima secara bertahap sejak Senin (4/2/2019) hingga Kamis (7/2/2019). Hingga Jumat (8/2/2019), logistik surat suara yang belum diterima adalah surat suara DPD.