TEMANGGUNG, KOMPAS — Hingga Senin (11/2/2019), Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, masih kekurangan 70 kotak suara untuk keperluan logistik pemilihan umum 17 April. Kotak-kotak suara tambahan tersebut dibutuhkan untuk ditempatkan di 14 tempat pemungutan suara.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Temanggung M Yusuf Hasyim, Senin, mengatakan, pihaknya telah menyampaikan masalah ini kepada KPU Pusat dan diharapkan segera mendapatkan solusi.
”Kami sudah menjadwalkan perakitan dan penyusunan kotak suara hingga 28 Februari. Mudah-mudahan, 70 kotak suara bisa kami terima sebelum jadwal perakitan berakhir,” ujarnya.
Yusuf menyebutkan, Kabupaten Temanggung membutuhkan tambahan kotak suara karena dari hasil pendataan terakhir KPU, daerah tersebut memerlukan tambahan 14 tempat pemungutan suara (TPS). Tambahan TPS diperlukan karena dalam pemilu legislatif dan pemilu presiden, pemilih per TPS dibatasi maksimal 300 orang. Sebelum ada penambahan tersebut, total jumlah TPS di Temanggung terdata 2.475 unit.
Yusuf menuturkan, proses perakitan penyusunan kotak suara sudah dilaksanakan sejak Minggu (10/2/2019). Jumlah relawan yang dilibatkan dalam proses perakitan sekitar 10 orang.
Sembari merakit dan menyusun kotak suara, saat ini, KPU Kabupaten Temanggung juga tengah menunggu kedatangan logistik surat suara yang dijadwalkan tiba Selasa, 12 Februari. Keseluruhan surat suara untuk pemilihan anggota DPRD, DPR, DPD, dan pemilihan presiden direncanakan akan dikirim dan diterima secara bertahap.
Bilik suara
Yusuf menambahkan, pihaknya sudah menerima bilik suara berbahan kardus sebanyak 12.275 unit. Jika nanti ada bilik yang rusak atau tidak layak pakai, KPU masih bisa menggunakan bilik lama yang berbahan logam. Sembari terus mengecek kondisi dan kecukupan logistik, KPU Temanggung juga terus memantau kondisi bangunan GOR yang menjadi gudang logistik.
”Hingga saat ini, kami pastikan semuanya aman. Selain aman karena sudah dijaga aparat polisi bersenjata, kami pastikan kondisi bangunan gedung juga dalam kondisi bagus, bebas dari segala risiko atap bocor yang berpotensi dapat merusak logistik,” ujarnya.
Hingga saat ini, kami pastikan semuanya aman. Selain aman karena sudah dijaga aparat polisi bersenjata, kami pastikan kondisi bangunan gedung juga dalam kondisi bagus, bebas dari segala risiko atap bocor yang berpotensi dapat merusak logistik.
Sementara itu, di Kabupaten Purworejo, didapati kebocoran atap pada dua titik di gudang logistik Pemilu. Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Purworejo Nur Kholiq mengatakan, temuan ini sudah disampaikan kepada KPU Kabupaten Purworejo.
”Kami sudah memperingatkan KPU. Kebocoran ini tidak mungkin dibiarkan karena berpotensi merusak logistik yang sekaligus mengancam kelancaran pelaksanaan pemilu,” ujarnya.
Koordinator Divisi Pengawasan, Hubungan Masyarakat, dan Hubungan Antar-Lembaga Bawaslu Kabupaten Purworejo Anik Ratnawati mengatakan, kebocoran tersebut terpantau dari genangan air di sekitar logistik kotak suara yang belum dirakit dan tersampul plastik. Genangan air dan kebocoran atap diduga karena sebagian atap asbes melorot.
Namun, Anik juga khawatir kebocoran itu terjadi di bagian lain. ”Kami berharap KPU intensif mengecek kondisi bangunan gudang setiap hari,” ucapnya.