2019, Semua Desa di Nias Ditargetkan Teraliri Listrik
Oleh
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS— PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menganggarkan Rp 382 miliar untuk pembangunan listrik desa di Kepulauan Nias pada 2019. Langkah itu dilakukan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di Nias yang saat ini masih 56,26 persen. PLN menargetkan jaringan listrik tersambung ke seluruh desa di Nias pada 2019.
Manajer Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan PLN Wilayah Sumut Tumpal Hutapea mengatakan, saat ini jumlah desa yang teraliri listrik di Kepulauan Nias baru 812 desa atau 85,4 persen dari 950 desa. Ada sekitar 138 desa yang belum dialiri listrik di kepulauan yang terdiri dari Kota Gunung Sitoli, Kabupaten Nias, Nias Selatan, Nias Barat, dan Nias Utara itu.
Jaringan listrik di 88 desa yang belum teraliri listrik akan dibangun tahun ini. Sementara 50 desa lain dalam proses pembangunan dan sudah dikerjakan pada tahun anggaran 2018.
”Kami optimistis tahun ini jaringan listrik sudah sampai ke seluruh desa di Kepulauan Nias,” kata Tumpal dalam diskusi di Kantor Sekretariat Anggota DPD di Medan, Senin (11/2/2019).
Diskusi itu dihadiri anggota DPD asal Sumatera Utara, Parlindungan Purba. Tumpal mengatakan, rasio elektrifikasi di Kepulauan Nias saat ini masih 56,2 persen atau sekitar 92.800 sambungan listrik dari total 165.000 keluarga.
Baru Kota Gunung Sitoli yang rasio elektrifikasinya 100 persen, empat kabupaten lain masih di bawah 45 persen.
Kapasitas daya listrik dari sejumlah pembangkit listrik tenaga diesel dan gas di Kepulauan Nias, menurut Tumpal, sudah memadai, mencapai 56,4 megawatt. Kapasitas daya itu jauh di bawah beban puncak 31,5 megawatt.
Tumpal menjelaskan, kendala pembangunan jaringan listrik saat ini adalah akses untuk kendaraan roda empat yang belum ada ke sejumlah desa di daerah pegunungan Nias. Untuk pembangunan di beberapa desa, pengangkutan material, seperti tiang listrik dan kabel, dilakukan dengan berjalan kaki.
Selain itu, pembangunan jaringan listrik terkendala banyaknya warga yang tidak mengizinkan penebangan pohon di kebunnya. Cuaca ekstrem hujan lebat di akhir tahun juga menjadi hambatan. Hal ini membuat sangat sedikit rekanan yang mau ikut tender proyek pembangunan listrik desa di Nias.
Parlindungan meminta agar pembangunan jaringan listrik di Kepulauan Nias diprioritaskan PLN. Ia pun meminta agar warga dan pemerintah daerah ikut membantu pembangunan listrik desa di Nias dengan mempermudah pembebasan lahan. ”Hal ini untuk mempercepat pembangunan daerah di Nias,” katanya.
Sebelumnya, Bupati Nias Sokhiatulo Laoli mengatakan, pemerintah kabupaten/kota di Kepulauan Nias mendukung pembangunan jaringan listrik di perdesaan. Pembangunan infrastruktur kelistrikan Nias ke depan harus berorientasi pada pengembangan industri.
Sokhiatulo berharap, target rasio elektrifikasi 100 persen di Kepulauan Nias benar-benar terwujud tahun 2019 (Kompas, 20/9/2018). (NSA)