Kapal Terbalik, 4 Nelayan Di Karawang Belum Ditemukan
Cuaca buruk masih menghantui wilayah Jawa Barat. Hingga Selasa (12/2/2019), empat nelayan yang hilang di perairan Sadewa, Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada Minggu (10/2/2019) malam, belum ditemukan. Selain itu, sejumlah daerah juga kembali direndam banjir.
Oleh
Samuel Oktora
·2 menit baca
KARAWANG, KOMPAS-Cuaca buruk masih menghantui wilayah Jawa Barat. Hingga Selasa (12/2/2019), empat nelayan yang hilang di perairan Sadewa, Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada Minggu (10/2/2019) malam, belum ditemukan. Selain itu, sejumlah daerah juga kembali direndam banjir.
Keempat nelayan yang hilang itu pergi melaut bersama enam orang lainnya menggunakan Kapal Nelayan Sinar Laut pada Minggu sore dari Pantai Tirtajaya. Mereka tiba di perairan Sadewa sekitar pukul 21.00. Mereka hendak menangkap cumi.
Naas, tidak lama setelah melempar jangkar, gelombang tinggi datang dan membalikan kapal. Enam nelayan berhasil menyelamatkan diri dengan mengapung di atas lambung kapal yang terbalik. Sedangkan empat nelayan hanyut terbawa arus kencang. Nelayan yang hilang adalah Dray (24), Husin (19), Asep (35), dan Amad (18). Semuanya adalah warga Indramayu, Jabar.
"Pencarian terus dilakukan hingga Selasa sore sekitar pukul 18.00. Namun, semua korban hilang belum ditemukan. Untuk beberapa hari ke depan, pencarian masih akan dilakukan dibantu kapal milik Pertamina dan nelayan setempat," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jabar Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko di Bandung, Selasa.
Sementara itu, hujan deras dalam tiga hari terakhir membuat sejumlah daerah terendam banjir. Di Kabupaten Bandung, banjir luapan Sungai Citarum meredam Kecamatan Bojongsoang, Dayeuhkolot, dan Kecamatan Baleendah. Ketinggian air antara 30 sentimeter-120 sentimeter.
“Banjir sudah terjadi sejak Sabtu (9/2) malam. Ketinggian air sekitar 1,5 meter. Sempat surut sehari, tapi naik lagi karena hujan datang kembali. Hingga hari ini, rata-rata ketinggian air sekitar 1 meter,” kata Sukmana (51),warga RT 002/ RW 013, Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah.
Di Kota Tasikmalaya, hujan deras memicu banjir setinggi 30-50 cm. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya Ucu Anwar mengatakan, ada 55 rumah yang terendam banjir luapan Sungai Ciloseh dan Sungai Citanduy. Tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Geofisika Bandung, Tony Agus Wijaya mengatakan, masyarakat Jabar tetap perlu waspada karena secara umum musim hujan masih berlangsung hingga akhir Mei 2019. Bulan Januari - Februari ini merupakan puncak musim hujan di Jabar.
Masih ada potensi hujan lebat disertai angin kencang di bulan ini,” kata Tony.