SOLO, KOMPAS — Pembangunan kembali Pasar Legi, Solo, Jawa Tengah, yang terbakar pada Oktober 2018, membutuhkan anggaran Rp 177 miliar. Pemerintah Kota Solo berharap pemerintah pusat mendanai pembangunan pasar induk itu.
Kepala Dinas Perdagangan Solo Subagiyo mengatakan, rencana pembangunan kembali Pasar Legi memasuki tahap penyusunan rancangan teknis rinci (DED/ detail engineering design). Pemkot Solo sudah siap melelang penyusunan DED itu. Meskipun DED belum jadi, diperkirakan anggaran untuk pembangunan Pasar Legi mencapai Rp 177 miliar. ”Kami berharap semua akan didanai pemerintah pusat,” katanya di Solo, Selasa (12/2/2019).
Subagiyo mengatakan, Pasar Legi akan dibangun tiga lantai, yaitu lantai basemen untuk parkir kendaraan dan bongkar muat barang, semibasemen, dan lantai 1. Sebelum dibangun, Pasar Legi yang lama akan dibongkar total. Pasalnya, meski ada kios-kios yang lolos dari kebakaran, sebagian besar bangunan pasar induk dengan luas total 11.645 meter persegi itu terbakar, Senin (29/10/2018). Pasca-kebakaran, Pemkot Solo telah menyediakan kios dan los darurat untuk menampung 1.563 pedagang.
Subagiyo mengatakan, Pemkot Solo akan mengirimkan proposal pembangunan Pasar Legi kepada pemerintah pusat setelah penyusunan DED tuntas. Pemerintah pusat diharapkan mendanai pembangunan Pasar Legi karena Pemkot Solo juga masih memiliki pekerjaan rumah membangun pasar-pasar tradisional lain yang sudah tua.
”Pasar tradisional kategori kecil ada tujuh, sedangkan pasar besar ada tiga yang masih perlu dibangun, yaitu Pasar Jongke, Pasar Harjodaksino, dan pasar ayam,” katanya.
Secara terpisah, Ketua Ikatan Kekeluargaan Pedagang Pasar Legi Tugiman berharap, Pasar Legi dapat segera dibangun kembali agar aktivitas perdagangan benar-benar pulih. Pihaknya mengharapkan Pasar Legi yang baru nantinya dilengkapi dengan basemen untuk parkir dan bongkar muat barang. ”Kami berharap bangunan pasar bisa dibuat seperti semula, tetapi ditambah dengan basemen,” katanya.
Kami berharap semua akan didanai pemerintah pusat. Subagiyo
Sementara itu, terkait dengan pembangunan Pasar Klewer sisi timur, Subagiyo mengatakan akan dikerjakan pada 2019 dengan anggaran Rp 58 miliar oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Pasar Klewer sisi timur akan dibangun dua lantai, yaitu satu lantai basemen di bawah tanah dan satu lantai semibasemen untuk 543 kios.
”Konsepnya, kios-kios itu setengah dari tinggi bangunannya di bawah permukaan tanah, istilahnya semibasemen. Nanti di atasnya dibuat taman, jadi tidak memiliki atap genteng,” katanya.