Seismometer untuk memantau aktivitas Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda akan dipasang sebelum akhir Februari 2019. Saat ini, hanya satu seismometer terpasang di Pulau Sertung dan direncanakan bertambah dua unit lagi di Anak Krakatau.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·2 menit baca
SERANG, KOMPAS – Seismometer untuk memantau aktivitas Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda akan dipasang sebelum akhir Februari 2019. Saat ini, hanya satu seismometer terpasang di Pulau Sertung dan direncanakan bertambah dua unit lagi di Anak Krakatau.
Windi Cahya Untung, petugas Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, Rabu (13/2/2019), mengatakan, sebelumnya, tiga seismometer sudah dipasang di gunung tersebut. Semua alat itu rusak karena letusan Anak Krakatau.
Aktivitas Anak Krakatau meningkat sejak pertengahan tahun 2018 hingga pekan pertama Januari 2019. Sekarang, situasi Anak Krakatau sudah memungkinkan untuk didatangi. “Cuaca juga mendukung jika kami ingin pergi ke gunung itu. Laut saat ini cukup tenang,” ucapnya.
Windi mengatakan, pihaknya sudah berkunjung ke gunung itu untuk melakukan survei, pekan lalu. Survei di Anak Krakatau berlangsung sekitar dua jam. “Kami mengecek situasi Anak Krakatau lalu kembali lagi. Posisi seismometer harus dipastikan agar kami tetap aman saat memasangnya,” ujarnya.
Windi mengatakan, posisi itu juga ditentukan untuk mencegah seismometer tak terkena lontaran material Anak Krakatau lagi. Seismometer-seismometer yang akan dipasang sudah tersedia di Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau di Desa Pasauran.
Kami mengecek situasi Anak Krakatau lalu kembali lagi. Posisi seismometer harus dipastikan agar kami tetap aman saat memasangnya
“Saat survei, kami menemukan gelembung gas dan asap belerang. Kalau memasang seismometer, waktu seharian pun tak cukup. Jadi, kami sedang melakukan evaluasi,” katanya. Windi mengatakan, jika seismometer dipasang, alat pendeteksi gas akan dibawa.
Meski demikian, Anak Krakatau diyakini masih aman untuk dikunjungi. Pada siang hari, kemungkinan keracunan karena gas itu termasuk kecil. “Sinar matahari bisa menetralisir gas itu dengan cepat. Karena itu, pemasangan seismometer akan dilakukan pada pagi hari,” katanya.
Menurut Windi, lama pemasangan seismometer tergantung tekstur tanahnya. Jika tanahnya mudah dibor, pemasangan seismometer bisa diselesaikan lebih cepat. “Tapi, rata-rata dua hingga empat jam. Seismometer dipasang untuk mengetahui gempa-gempa karena aktivitas Anak Krakatau,” ucapnya.
Sinar matahari bisa menetralisir gas itu dengan cepat. Karena itu, pemasangan seismometer akan dilakukan pada pagi hari
Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan, Anak Krakatau sudah lebih tenang. Sebelumnya, tsunami melanda Banten pada akhir Desember 2018 dan longsoran Anak Krakatau diduga menjadi penyebab gelombang tersebut. Pandeglang menjadi kabupaten yang paling parah dilanda tsunami.
Irna mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang telah mempersilakan masyarakat untuk beraktivitas seperti biasa. “Perekenomian tidak boleh lumpuh. Banten, termasuk Kabupaten Pandeglang aman untuk dikunjungi wisatawan,” katanya.