Jalan Terendam, Warga Desak Perbaikan Drainase di Serang
Masyarakat Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang, Banten mengeluhkan banjir yang kerap terjadi seusai hujan deras. Banjir itu menyebabkan Jalan Raya Bojonegara terendam sehingga mobilitas mereka terganggu, bahkan banyak kendaraan bermotor mogok
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·2 menit baca
SERANG, KOMPAS – Masyarakat Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang, Banten mengeluhkan banjir yang kerap terjadi seusai hujan deras melanda wilayah tersebut. Banjir menyebabkan Jalan Raya Bojonegara terendam sehingga mobilitas warga terganggu. Bahkan banyak kendaraan bermotor mogok.
Muhammad Bakri (24), warga Desa Margasari, Kecamatan Puloampel mengatakan, banjir yang merendam Jalan Raya Bojonegara, Kamis (14/2/2019), didahului hujan deras sejak tengah malam. Jalan tersebut mulai terendam sekitar pukul 02.00.
Menurut Bakri, drainase di tepi jalan itu buruk karena tertutup batu dan tanah dari perbukitan di Kecamatan Puloampel. “Saat hujan deras terjadi, material itu hanyut. Kami berharap, saluran-saluran itu dibersihkan sehingga air bisa mengalir ke laut,” ucapnya.
Berdasarkan pengamatan, hingga sekitar pukul 17.30, Jalan Raya Bojonegara masih terendam setidaknya di lima lokasi mulai Desa Margasari hingga Desa Puloampel. Lokasi yang paling panjang terendam mencapai 1 kilometer (km) dengan kedalaman sekitar 30 sentimeter.
Di tepi jalan, selokan-selokan tak terlihat karena terendam air berwarna cokelat. Beberapa pengemudi sepeda motor berhenti di tepi jalan untuk mengecek kendaraannya. Mobil dan sepeda motor tampak melaju pelan atau tidak lebih dari 20 km per jam.
Bakri mengatakan, batu dan pasir yang menutupi selokan juga berasal dari truk-truk pengangkut material. Di Kecamatan Puloampel, sejumlah pabrik sedang dibangun sehingga banyak truk pengangkut bahan bangunan hilir mudik. Selain itu, di Kecamatan Puloampel terdapat beberapa penggalian batu.
“Kalau terendam, sudah seperti kali. Bukan jalan lagi. Banyak sepeda motor mogok karena knalpotnya kemasukan air. Selain jalan, lima rumah juga kebanjiran,” ucapnya. Banjir yang sering merendam Jalan Raya Bojonegara seusai hujan, terjadi sejak lima tahun lalu.
Saat hujan deras terjadi, material itu hanyut. Kami berharap, saluran-saluran itu dibersihkan sehingga air bisa mengalir ke laut.
Warga Desa Puloampel, Dulmajid (65), mengatakan, di Kecamatan Puloampel terdapat beberapa sungai dengan debit air yang selalu meningkat saat hujan turun. “Sungai-sungai kecil itu seperti Ruin dan Gede. Tapi, kalau hujan deras, airnya tidak mengalir dengan lancar lalu merendam Jalan Raya Bojonegara,” katanya.
Dulmajid berharap, persoalan drainase itu dibenahi sehingga jalan tak lagi terendam. Banjir menyebabkan antrean kendaraan bermotor. “Banyak pelajar tak bisa pergi ke sekolah. Tahun lalu, rumah saya malah kebanjiran,” katanya.
Petugas Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang Ikfan mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan tim untuk menyelidiki banjir di Kecamatan Puloampel. Namun, menurut dia, kendati Jalan Raya Bojonegara terendam, rumah-rumah di sekitarnya tidak kebanjiran.