AMBON, KOMPAS —Pengiriman ikan dari perairan Maluku dua tahun terakhir, 2016-2018, meningkat lebih dari 600 persen. Perikanan di Maluku dinilai dalam tren positif.
Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku, dari potensi perikanan nasional 9,9 juta ton per tahun, 30,7 persen disumbang Maluku, yang tersebar di tiga wilayah pengelolaan perikanan (WPP), yakni WPP 714, WPP 715, dan WPP 718.
Selain memiliki tiga WPP, perairan di Maluku tergolong subur. Secara rutin, perairan Maluku dilewati massa air dari Samudra Pasifik dan Samudra Hindia yang kaya unsur hara karena proses pembalikan air atau upwelling.
Perairan Maluku adalah salah satu wilayah yang dianugerahi fenomena alam itu. ”Ini yang membuat Maluku kaya ikan,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Romelus Far Far, Jumat (15/2/2019).
Potensi besar ini dapat memberi manfaat besar pula jika dikelola optimal. Di sini, kata Romelus, pemerintah pusat dapat memberi dukungan maksimal karena keterbatasan sumber daya daerah dalam mengelolanya. Salah satunya menetapkan Maluku sebagai lumbung ikan nasional.
Berdasarkan data Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Ambon, pengiriman ikan ke daerah lain maupun ke luar negeri tahun 2018 sebanyak 110.602 ton atau meningkat lebih dari 600 persen dibandingkan tahun 2016 yang hanya 15.000 ton.
Menurut Kepala BKIPM Ambon Ashari Syarief, tren peningkatan itu masih terus bergerak. Ada kecenderungan pengusaha di sektor itu bertambah dari 15 perusahaan.
”Banyak yang sedang mengajukan permohonan dapat melakukan pengiriman ikan. Peluang perkembangan ke depan sangat positif,” katanya.
Namun, ia mengingatkan pemda agar bersinergi membina nelayan untuk memastikan tangkapan yang akan diekspor bermutu bagus. Ia menilai hal ini masih minim.
Pertumbuhan ekonomi
Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Maluku Andy Setyo Biwado mengatakan, geliat sektor perikanan di Maluku berperan signifikan dalam pertumbuhan ekonomi di Maluku. Pada triwulan IV-2018, ekonomi Maluku tumbuh 6,41 persen, lebih tinggi dibandingkan ekonomi nasional yang tumbuh 5,1 persen.
Di Malang, Jawa Timur, tangkapan nelayan setahun terakhir naik 2.677 ton dibandingkan tahun sebelumnya. Jika tahun 2017 produksi ikan tangkap laut 13.394 ton, pada 2018 menjadi 16.071 ton.
Produksi ikan tangkap laut tahun 2017 ini juga lebih tinggi dibandingkan tahun 2016 yang hanya 7.009 ton. Produksi ikan budidaya air tawar juga naik. Jika 2017 ada 15.083 ton, pada 2018 menjadi 15.822 ton.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Malang Endang Retnowati mengatakan, kenaikan produksi ikan laut disebabkan oleh peningkatan sarana tangkap, selain jumlah nelayan yang banyak. (FRN/WER)