SERANG, KOMPAS — Cuaca ekstrem menyebabkan banjir di Desa Pelawad dan Ranjeng, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Banten, Minggu (17/2/2019) sejak pagi hari. Banjir yang berangsur surut pada siang hari itu merendam 508 rumah dan dua sekolah.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang Nana Sukmana Kusuma mengatakan, banjir tersebut melanda dua kompleks perumahan, yaitu Bumi Ciruas Permai dan Taman Ciruas Permai. Warga yang terdampak banjir berjumlah 1.717 orang.
”Banjir didahului hujan deras sejak sekitar pukul 02.00. Rumah-rumah warga mulai terendam sekitar pukul 04.00,” ucapnya. Nana mengatakan, tingginya curah hujan ditambah drainase di dua kompleks perumahan tersebut yang menyebabkan air meluap.
”Kedalaman banjir bervariasi. Paling dalam mencapai 1 meter. Banjir lalu berangsur surut sekitar pukul 10.30,” ujarnya. Nana mengatakan, hingga pukul 13.30, tinggal jalan yang terendam dengan dalam sekitar 40 sentimeter (cm). Warga pun membersihkan rumahnya.
Banjir juga sempat melanda Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Ciruas di Desa Pelawad dan Sekolah Dasar Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Ciruas di Desa Ranjeng. Di SMP Negeri 1 Ciruas, banjir tersebut merendam ruang kepala sekolah dan koperasi dengan ketinggian hingga 30 sentimeter (cm).
”Ada sembilan kelas yang kebanjiran. Sementara, di SD Negeri 1 Ciruas, halamannya terendam dengan ketinggian hingga 40 cm,” ucapnya. Menurut Nana, pada hari yang sama, cuaca ekstrem juga menyebabkan satu rumah rusak berat di Desa Teras, Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang.
Hujan lebat disertai angin kencang merobohkan rumah tersebut sekitar pukul 02.15. Rumah itu hanya dihuni pemiliknya, Asma (72). Ibu rumah tangga itu lalu menumpang di rumah tetangganya. Nana mengatakan, pihaknya telah menyerahkan bantuan untuk Asma, seperti beras, mi instan, dan biskuit.
Pada hari yang sama, banjir juga terjadi di Kota Serang yang merendam sekitar 50 rumah. Banjir tersebut merendam 20 rumah di Kelurahan Kaligandu dan 15 rumah di Kecamatan Serang; serta 15 rumah di Kelurahan Kasemen, Kecamatan Kasemen. Banjir itu didahului hujan deras sejak sekitar pukul 02.00.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Serang Suherman mengatakan, sekitar pukul 07.00, rumah-rumah mulai terendam. Banjir paling dalam terjadi di Kelurahan Serang atau sekitar 50 cm. ”Masalah drainase juga memicu banjir. Syukurlah, banjir tidak menyebabkan korban jiwa,” ucapnya.
Menurut Suherman, banjir juga merendam antara lain Jalan Jenderal Ahmad Yani, Pasar Rau sebelah timur, dan Jalan Sayabulu. ”Banjir mulai surut sekitar pukul 16.00. Kami telah memberikan bantuan beras dan air minum kepada para korban banjir,” ucapnya.