NEW YORK, KOMPAS - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali diundang menjadi salah pembicara di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Amerika Serikat, Selasa (19/2/2019). Dalam forum tersebut, Risma berbagi cerita soal ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan di Surabaya.
Forum yang dihadiri perwakilan 193 negara anggota tetap PBB ini mengangkat tema From Global Issues to Local Priorities: The Role Of Cities In The Global Agenda, Including Cities For Sustainable Development, Food Security, Nutrition Ad Climate Change.
Dalam kesempatan itu kata Risma yang dihubungi dari Surabaya, PBB mengundang sejumlah gubernur dan wali kota yang dianggap sukses memimpin daerahnya. Risma berada satu panel dengan Wali Kota Valencia dan Gubernur Nairobi.
Untuk mengatasi masalah ketahanan pangan di Surabaya, kata Risma, warga diajak untuk melakukan urban farming (pertanian masyarakat kota). Program yang digagas sejak 2010 ini diikuti tidak hanya oleh warga yang memiliki lahan, namun juga warga kampung menggunakan media pot.
Kami menerapkan pertanian organik dengan menggunakan pupuk organik tanpa ada campuran pupuk kimia
Sekolah dan perguruan tinggi di Surabaya juga ikut aktif dalam program urban farming. Warga menanam berbagai jenis tanaman, seperti padi, sayur dan buah-buahan. Pemkot Surabaya menyediakan benih dan peralatan secara gratis untuk menarik minat warga mengikuti program ini. “Kami menerapkan pertanian organik dengan menggunakan pupuk organik tanpa ada campuran pupuk kimia,” katanya.
Hasil dari urban farming biasa dimanfaatkan sendiri oleh warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain itu, ada yang dijual ke hotel, restoran, dan kota-kota lain di sekitar Surabaya. Hasil panen dinilai memiliki peminat yang cukup tinggi karena merupakan hasil dari pertanian organik.
“Sebulan sekali, kami juga menyelenggarakan minggu pertanian di Taman Surya, Balai Kota Surabaya. Acara itu untuk memamerkan semua produk pertanian lokal dari pertanian perkotaan,” ucap Risma.
Selain pertanian, Pemkot Surabaya juga mendukung petani garam, perikanan dan peternakan. Bahkan, saat ini Pemkot sudah merevitalisasi kampung nelayan sambil mendorong mereka untuk membuat kolam ikan demi meningkatkan produktivitasnya.
Sebulan sekali, kami juga menyelenggarakan minggu pertanian di Taman Surya, Balai Kota Surabaya. Acara itu untuk memamerkan semua produk pertanian lokal dari pertanian perkotaanHasilnya, saat ini petani dan petambak dapat menikmati penghasilan yang lebih baik dari bisnis yang mereka kerjakan.
“Sedangkan untuk mengendalikan inflasi, Pemkot Surabaya secara teratur membuat operasi pasar murah dan bazar selama bulan puasa yang biasanya kebutuhan makanan pokok sangat tinggi,” kata Presiden Asosiasi Pemerintah Daerah se-Asia Pasifik atau UCLG) ini.
Untuk meningkatkan gizi warga, Pemkot Surabaya menyediakan makanan gratis setiap hari untuk lebih dari 35.000 warga. Para penerimanya adalah orang cacat, anak-anak yatim, lanjut usia dari keluarga tidak mampu dan penghuni Liponsos. Selain itu, pemkot juga memberikan makanan tambahan untuk 255.000 orang pengidap HIV/AIDS, pasien kanker, ibu hamil, serta pekerja sosial.
Wali kota perempuan pertama di Surabaya juga menjelaskan kebijakannya dalam mengatasi masalah kemiskinan. Pemkot meluncurkan program Pahlawan Ekonomi untuk mendorong warga Surabaya membuat usaha atau UMKM sembari diberi pelatihan gratis setiap minggunya.
“Program ini awalnya hanya 89 orang pada 2010, kini telah berkembang menjadi 9.500 orang. Mereka didampingi oleh pemkot mulai dari awal hingga akhir atau pemasarannya, termasuk diajak dalam berbagai pameran,” kata Risma.
Di samping itu, pemkot juga telah meluncurkan program Pejuang Muda yang dikhususkan bagi anak-anak muda yang ingin memulai bisnis atau usahanya. Mereka juga diberi pelatihan seperti Pahlawan Ekonomi dan juga didampingi dari awal hingga akhir.
Menurut Risma, semua program itu bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup warga. “Saat ini, daya beli masyarakat Surabaya juga meningkat dan itu artinya ada peningkatan dalam bidang ekonomi lokal,” ujarnya.