PALANGKARAYA, KOMPAS Seekor macan dahan (Neofelis nebulosa) masuk permukiman sehingga ditangkap warga Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Penyebabnya, habitat satwa liar yang dilindungi itu semakin sempit dan rusak. Tidak hanya itu, di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, dua orangutan masuk ke kebun sawit warga.
Kepala Subbagian Tata Usaha Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalteng Handi Nasoka, Rabu (20/2/2019), menjelaskan, macan dahan tersebut berkeliaran dan ditangkap warga Kelurahan Pahandut Seberang, Selasa (19/2). Macan itu memangsa seekor kucing.
”Kemungkinan habitatnya di dekat situ. Lokasi itu dikelilingi hutan sekunder dan ada sungai. Saat hujan terendam air,” kata Handi.
Macan dahan itu diperkirakan berumur 4-5 tahun. Saat ini, hewan tersebut dibawa ke Pusat Reintroduksi dan Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng milik Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) untuk diobati. Ada luka di kakinya akibat diikat.
Setelah diperiksa, kata Handi, macan akan dilepasliarkan ke habitatnya yang lebih baik. Kemungkinan di Taman Nasional Sebangau.
Herman dari Yayasan BOS mengatakan, macan dahan masih ditangani tim dokter Yayasan BOS. ”Kalau sudah dilakukan pemeriksaan medis dan bisa dilepas, baru dibawa ke BKSDA,” ucapnya.
Orangutan
Penemuan satwa liar juga terjadi di Kabupaten Kotawaringin Barat, Senin (18/2). Dua orangutan, induk dan anaknya, ditemukan di kebun kelapa sawit warga. Kemungkinan orangutan tersesat saat mencari makanan.
Direktur Lapangan Orangutan Foundation International (OFI) Fajar Dewanto mengatakan, penyelamatan dilakukan berdasarkan laporan warga yang melihat kedua orangutan di kebun sawit. Tim BKSDA Seksi Konservasi Wilayah II Pangkalan Bun dan OFI lantas menjemput kedua orangutan tersebut.
Induk orangutan, kata Fajar, berusia sekitar 30 tahun dengan bobot 35 kilogram. Anaknya juga berjenis kelamin betina berusia sekitar 7 tahun dengan bobot 14 kilogram. Keduanya saat ini dibawa ke habitatnya di sekitar Tanjung Puting, Kotawaringin Barat.
”Habitat semakin sempit sehingga membuat orangutan mencari pakan ke daerah di luar habitatnya. Ini karena alih fungsi lahan yang masif di sekitar sana,” ujarnya.
Fajar menjelaskan, kedua orangutan ditemukan di kebun sawit milik warga di Kilometer 11 di jalan penghubung Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama. Menurut dia, hampir setiap tahun di lokasi tersebut selalu ditemukan orangutan. OFI dan BKSDA sudah menyelamatkan sedikitnya 11 orangutan dari lokasi tersebut.
Fajar menambahkan, kawasan tersebut merupakan habitat penting orangutan serta merupakan kawasan hutan gambut dengan fungsi lindung dan budidaya.
Hal tersebut tercantum dalam Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 130/MENLHK/SETJEN/PKL.0/2/2017.
”Tidak tahu kenapa bisa ditanami sawit di sekitar sana. Semoga ini bisa menjadi perhatian pemerintah,” kata Fajar. (IDO)