BANYUWANGI, KOMPAS — Calon wakil presiden nomor urut 2, Sandiaga Uno, hari ini dijadwalkan menggelar kampanye di sejumlah daerah di Banyuwangi, Jawa Timur. Kedatangan Sandi tidak hanya disambut pendukungnya, tetapi juga disambut pendukung rivalnya, Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Bentuk penyambutan pendukung Jokowi-Ma’ruf tersebut tampak dari spanduk-spanduk yang terpasang di sejumlah tempat. Spanduk tersebut bertuliskan ”Selamat Datang H Sandiaga Salahuddin Uno. Calon Wakil Presiden Republik Indonesia. Di Kabupaten Banyuwangi. Tapi Maaf... Pilihan Kami Tetap Jokowi-Ma’ruf Amin”. Spanduk tersebut juga disertai ajakan untuk mencoblos Jokowi-Ma’ruf pada tanggal 17 April, lengkap dengan tagar #2019pilihjokowi.
Spanduk tersebut terpasang di salah satu warung kopi di Jalan Raya Banyuwangi-Situbondo di Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi. Warung kopi itu milik Revy Nala Dewi.
Kepada Kompas, Revy menceritakan, spanduk tersebut dipasang pada Kamis (21/2/2019) sekitar pukul 02.00. ”Ada 10 pemuda seumuran mahasiswa yang minta izin untuk memasang spanduk. Katanya dipasang semalam saja,” ujarnya.
Revy mengatakan tidak mengenal pemuda-pemuda tersebut. Namun, wajah mereka tidak asing karena beberapa di antara mereka biasa minum kopi di warungnya.
Keluarga Revy tidak mempermasalahkan pemasangan spanduk tersebut di warung yang berdampingan dengan rumah tinggal mereka. Pasalnya, keluarga mereka juga sudah satu suara untuk mendukung Jokowi-Ma’ruf.
”Tidak masalah ada spanduk tersebut, toh kami juga memilih Jokowi. Nanti kalau sudah tidak dipasang lagi, lumayan, bisa untuk alas meja,” ujar Revy sambil tersipu.
Andi salah satu warga yang pagi ini minum kopi di warung kopi tersebut mengatakan, ucapan selamat datang kepada Sandiaga merupakan hal wajar karena merupakan bentuk kesantunan. Namun, menurut dia, kalimat ”Mohon Maaf Kami Tetap Memilih Jokowi-Ma’ruf Amin” lebih baik dihapus.
”Saya sejak awal memilih Jokowi, tetapi lebih baik kalimat terakhir itu dihapus saja. Kesannya jadi tidak enak, seperti nyindir, tetapi juga menyerang lawan,” katanya.
Komisioner Badan Pengawas Pemilu Banyuwangi, Hasyim Wahid, mengatakan, spanduk tersebut masuk dalam kategori alat peraga kampanye. Pasalnya, sudah ada unsur kampanye.
”Ada ajakan untuk memilih pasangan calon tertentu, tentu itu masuk alat peraga kampanye. Sampai saat ini, kami tidak melihat ada unsur kebencian dalam spanduk tersebut,” ujar Hasyim.
Ia menambahkan, dalam persoalan spanduk tersebut, Bawaslu Banyuwangi akan melakukan penelusuran dan cek di lapangan agar bisa dipastikan tindak lanjut penanganannya. Hal itu, lanjutnya, akan dilakukan sesuai prosedur yang diatur dalam regulasi.