PVMBG Pastikan Ketinggian Gunung Anak Krakatau 155 Mdpl
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memastikan ketinggian Gunung Anak Krakatau kini 155 meter di atas permukaan laut. Kepastian itu diperoleh setelah PVMBG mengirimkan tim ke Anak Krakatau.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·2 menit baca
SERANG, KOMPAS – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memastikan ketinggian Gunung Anak Krakatau kini 155 meter di atas permukaan laut. Kepastian itu diperoleh setelah PVMBG mengirimkan tim ke Anak Krakatau.
Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Hendra Gunawan saat dihubungi dari Serang, Banten, Selasa (26/2/2019), mengatakan, tim yang terdiri dari enam orang itu mendirikan stasiun seismik di Anak Krakatau.
Mereka yang tiba di Anak Krakatau, Senin (18/2) itu juga mengukur ketinggiannya. Sebelumnya, ketinggian Anak Krakatau 338 meter di atas permukaan laut (mdpl). Aktivitas Anak Krakatau kemudian meningkat sejak pertengahan tahun 2018 hingga pekan pertama Januari 2019.
Ketinggian gunung di Selat Sunda itu lalu menurun setelah tubuhnya runtuh. Perkiraan menunjukkan, ketinggiannya menjadi 110 mdpl. Informasi mengenai ketinggian itu disampaikan kepada masyarakat tetapi pengukuran belum dilakukan karena Anak Krakatau berbahaya untuk didatangi.
“Jadi, hanya perkiraan kasar. Saat aktivitas Anak Krakatau sedang tinggi pun sempat terjadi tsunami. Kami tak berani mendekati gunung itu,” ujarnya. Hendra mengatakan, terakhir, letusan itu terpantau pada akhir pekan lalu.
Kondisi itu berbeda dibandingkan akhir Desember 2018 dengan dentuman yang terdengar hampir setiap menit. Menurut Hendra, jarak aman dari gunung itu setidaknya 5 kilometer.
Masyarakat diminta mematuhi rekomendasi yang disampaikan PVMBG. Menurut Hendra, letusan hanya berdampak di sekitar Anak Krakatau. “Banten dan Lampung aman. Jika masyarakat hendak berwisata ke provinsi-provinsi itu, silakan. Ikuti juga arahan pemda (pemerintah daerah) setempat,” katanya.
Staf Public Relations Aston Anyer Beach Hotel Maria Jatu mengatakan, berbagai acara untuk membangkitkan pariwisata Kabupaten Serang, terus dilakukan. Acara-acara itu diselenggarakan untuk menunjukkan bahwa Anyer yang berada di Kabupaten Serang, aman. Maria mengatakan, masyarakat kini tak perlu khawatir bila ingin berwisata ke Anyer.
Sebelumnya, tsunami melanda Banten pada akhir Desember 2018 sehingga pariwisata provinsi itu, termasuk Kabupaten Serang lesu. Longsoran Anak Krakatau diduga menjadi penyebab gelombang dahsyat tersebut.