Warga Desa Gunungwangun Masih Bertahan Di Pengungsian
Warga Desa Gunungwangun, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten yang khawatir permukimannya dilanda tanah longsor, masih bertahan di pengungsian. Mereka tetap beraktivitas dengan normal seperti bekerja, sekolah, dan mencuci pakaian.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·2 menit baca
LEBAK, KOMPAS – Warga Desa Gunungwangun, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten yang khawatir permukimannya dilanda tanah longsor, masih bertahan di pengungsian. Mereka tetap beraktivitas dengan normal seperti bekerja, sekolah, dan mencuci pakaian.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Madlias di Lebak, Senin (25/2/2019), mengatakan, 71 warga Desa Gunungwangun mengungsi sejak Sabtu (19/1/2019). Mereka terdiri dari 40 laki-laki dan 31 perempuan.
Di antara mereka, terdapat enam balita. Warga tersebut trauma setelah melihat tanah longsor di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (31/12/201). Dalam waktu tujuh hari, ditemukan 32 korban yang meninggal karena bencana tersebut.
Desa Gunungwangun dan Sirnaresmi bersebelahan. Warga Desa Gunungwangun yang cemas rumahnya dilanda tanah longsor lalu mengungsi. “Rumah yang rawan terdampak tanah longsor di Desa Gunungwangun berjumlah 19 unit. Kami sudah menyediakan dapur umum,” ujar Madlias.
Rumah yang rawan terdampak tanah longsor di Desa Gunungwangun berjumlah 19 unit. Kami sudah menyediakan dapur umum
Makanan para pengungsi memadai. Setiap empat hari, perbekalan dikirim dan dua hingga tiga personel BPBD Kabupaten Lebak bergiliran ditempatkan di Desa Gunungwangun. Kebutuhan para pengungsi misalnya beras sekitar 25 kilogram (kg) dan telur sekitar 7,5 kg per hari.
“Kami juga menyediakan sarden, kornet, mi instan, dan air mineral. Tanggapan warga sangat baik. Ibu-ibu membantu memasak. Alhamdulillah, warga juga sehat,” ucapnya. Madlias mengatakan, di dekat tenda pengungsian tersedia pemandian umum.
Beberapa pegawai Puskesmas Cibeber bersiaga dan menyediakan pengobatan gratis. Sejumlah polisi dan TNI juga menjaga pengungsian dan rumah yang ditinggalkan warga. “Rumah mereka retak tapi masih kecil. Kekeluargaan para personel kami dengan warga yang mengungsi sangat erat,” katanya.
Baca juga Rawan Longsor, Warga Gunungwangun Pilih Mengungsi
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Lebak Febri Rizki Pratama mengatakan, kegiatan para pengungsi masih normal. Mereka antara lain bekerja sebagai buruh bangunan, petani, dan pengojek. Anak-anak mereka juga tetap bersekolah.
Hujan deras sesekali masih turun di Kecamatan Cibeber. Warga yang rumahnya rawan dilanda tanah longsor akan direlokasi. “Lahan sedang disiapkan. Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Kabupaten Lebak akan melakukan relokasi tapi saya tak tahu kapan selesainya,” ujar Febri.