Sepanjang 390,3 Kilometer Jalan Provinsi di Sumsel Rusak
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Dari total sekitar 1.500 kilometer jalan di Sumatera Selatan yang dikelola Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, hanya 74 persen yang berada dalam kondisi mantap. Sisanya mengalami kerusakan ringan hingga berat. Hal ini terjadi karena proses perawatan dan perbaikan jalan yang tidak optimal dalam dua tahun terakhir serta kondisi hujan deras yang mengguyur dalam dua bulan terakhir yang berpengaruh pada kondisi jalan.
Kepala Bidang Jalan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang Sumsel Muchtar pada Kamis (28/2/2019) di Palembang menerangkan, dari total 1.500 km jalan yang dikelola Pemprov Sumsel, hanya 74,2 persen atau 1.200 km yang dalam kondisi mantap. Sisanya, 390,3 km, mengalami kerusakan ringan hingga berat.
Muchtar mengatakan, kerusakan jalan terjadi di 17 kabupaten/kota di Sumsel. Kawasan yang mengalami paling banyak kerusakan parah ada di Kabupaten Muara Enim, yakni dari 172,1 km, panjang jalan rusak sekitar 66,3 km. Adapun kawasan yang paling sedikit mengalami kerusakan jalan adalah Kota Pagar Alam, dengan panjang jalan mencapai 47,9 km dan tidak mengalami kerusakan berat.
Muchtar mengakui, jalan rusak di Sumsel disebabkan kurangnya biaya perawatan yang dalam dua tahun terakhir tergerus lantaran efisiensi. ”Dalam dua tahun terakhir, biaya perawatan dan perbaikan jalan hanya Rp 500 miliar per tahun. Dengan dana yang terbatas ini, tentu kami memilih untuk memperbaiki jalan yang benar-benar menjadi prioritas,” katanya.
Dalam tiga tahun terakhir, menurut dia, memang sejumlah anggaran untuk perbaikan jalan tergolong terbatas. Selain karena efisiensi, keterbatasan anggaran juga disebabkan adanya alokasi anggaran untuk pembangunan Jembatan Musi VI. Pembangunan Musi VI membutuhkan Rp 553 miliar.
”Untuk 2018 saja, dari Rp 700 miliar dana yang dianggarkan untuk perbaikan infrastruktur, sekitar Rp 200 miliar digunakan untuk pembangunan Jembatan Musi VI,” ucapnya.
Dengan jumlah kerusakan jalan yang mencapai 390,3 km, setidaknya dibutuhkan dana hingga Rp 5 triliun agar jalan menjadi mantap. Dengan kondisi jalan mantap, usia jalan bisa 5-10 tahun. Namun, karena anggaran yang terbatas, tentu perbaikan tidak bisa optimal. ”Dengan perbaikan seadanya, usia jalan hanya 2-3 tahun,”ungkapnya.
Muchtar mengatakan, dengan adanya dana hingga Rp 1,3 triliun, dirinya optimistis dapat meningkatkan proporsi jalan mantap hingga 80 persen.
Janji digelontorkan
Sebelumnya, Gubernur Sumsel Herman Deru menjanjikan adanya dana sekitar Rp 1,3 triliun yang akan digelontorkan untuk perbaikan jalan di Sumsel. Belum lagi adanya bantuan dari Gubernur untuk sejumlah kabupaten guna memperbaiki jalan kabupaten sebesar Rp 500 miliar.
”Perbaikan jalan akan dilakukan serentak pada April 2019 dan ditargetkan tuntas pada Desember 2019,” ujar Herman.
Jalan rusak memang menjadi keluhan sejumlah warga di Sumsel, salah satunya Robby Ari Sanjaya yang menuangkan aspirasinya dengan karya yang kreatif, yakni menciptakan karya fotografi dengan latar jalan rusak di kawasan Batumarta, Kecamatan Lubukraja, Kabupaten Ogan Komering Ulu. Dia membuat karya foto dengan sejumlah gaya yang unik nan jenaka. Foto ini viral dan akhirnya menjadi sorotan.