Calon Anggota Legislatif Sepakat Perjuangkan Masalah Lingkungan
Oleh
Irma Tambunan
·2 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Sebanyak 14 calon anggota legislatif di Jambi sepakat untuk bersama-sama mewujudkan keadilan lingkungan di wilayahnya. Kesepakatan itu tertuang dalam dokumen deklarasi bersama yang ditandatangani di Kota Jambi, Kamis (28/2/2019) sore.
Para calon anggota legislatif menyepakati sebelas poin yang tertuang dalam dokumen berisikan deklarasi bersama untuk memperkuat agenda politik lingkungan hidup untuk mewujudkan keadilan ekologis.
Direktur Eksekutif Nasional Walhi Nurhidayati mengatakan, gerakan ini bukan politik partisan atau memihak salah satu pihak, melainkan bersama-sama menyuarakan agenda politik strategis bagi masyarakat dan lingkungan. ”Para calon harus benar-benar memperhatikan agenda ini,” katanya.
Acara itu juga dihadiri Manajer Departemen Penelitian Litbang Kompas Toto Suryaningtyas yang memaparkan sejumlah hasil penelitian Kompas menjelang pemilihan umum.
Poin-poin yang tertuang dalam dokumen deklarasi antara lain untuk bersama memastikan tercapainya hak warga atas lingkungan hidup yang bersih dan sehat. Selanjutnya, mendorong lahirnya kebijakan pengakuan terhadap wilayah kelola rakyat dan perlindungan wilayah kelola rakyat dari ancaman tambang dan monokultur. Selain itu, mendorong lahirnya kebijakan melindungi dan memulihkan lingkungan hidup serta penegakan hukum terhadap kejahatan korporasi.
Para kandidat juga sepakat mendorong implementasi kebijakan perlindungan lahan pangan dan daerah tangkapan air esensial, seperti ekosistem rawa gambut dan karst, dan mendorong kebijakan pengurangan risiko bencana ataupun dampak perubahan iklim.
Salah seorang kandidat, Sarbaini, mengatakan, masyarakat kerap menjadi korban penyerobotan lahan oleh perusahaan perkebunan sawit. Ironisnya, ketika berhadapan dengan hukum formal, masyarakat kerap kalah. Terkait itu, ia pun menjanjikan bantuan gratis penanganan hukum konflik lahan bagi masyarakat.
Meski sejumlah calon memberi janji untuk membantu masyarakat, masih ada pula kandidat yang dalam pemaparannya tidak meyakinkan. Salah seorang kandidat bernama Umi, misalnya, menyatakan, dirinya bukan berasal dari ekonomi kuat sehingga bermaksud mendaftar menjadi caleg. ”Kalau saya kaya, ngapain saya (mendaftar) jadi caleg,” katanya.