BIREUEN, KOMPAS —Sebanyak 72 orang dari 79 imigran etnis Rohingya, Myanmar, meninggalkan barak penampungan di Kabupaten Bireuen, Aceh. Diduga mereka kabur ke Malaysia melalui Provinsi Sumatera Utara.
Imigran Rohingya itu kabur secara bertahap. Sepanjang Desember 2018 hingga Maret 2019 terjadi 11 kali peristiwa imigran kabur dari barak penampungan di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Bireuen. Kejadian terkini, Selasa (5/3/2019), empat imigran dilaporkan meninggalkan SKB.
Kepala Dinas Sosial Bireuen Murdani yang dihubungi pada Kamis (7/3) mengatakan, imigran Rohingya kabur pada malam hari. Dia menduga, dari Bireuen, imigran itu menumpangi bus menuju Sumatera Utara kemudian melanjutkan perjalanan ke Malaysia.
”Sebenarnya tujuan mereka bukan ke Aceh, tetapi ke Malaysia. Mereka juga tidak betah berada di penampungan tanpa ada kejelasan kapan akan direlokasi ke negara ketiga,” kata Murdani.
Sejak April 2018 saat 79 imigran Rohingya terdampar di Bireuen, Pemkab Bireuen telah menanggung biaya makan, pengamanan, dan kesehatan imigran. Namun, belakangan Pemkab Bireuen mulai terbebani membiayainya. Murdani mengatakan, seharusnya para pihak menanggung bersama kebutuhan imigran itu.
Selama ini penjagaan di SKB longgar, hanya mengandalkan beberapa sukarelawan siaga bencana dan polisi pamong praja. SKB itu memang tidak representatif sebagai tempat penampungan imigran karena sarana keamanan minim.
”Tidak ada pembiaran. Cuma kami juga tidak bisa terus mempertahankan mereka yang tujuannya bukan ke Indonesia, tetapi Malaysia. (Pihak) imigrasi juga tidak menempatkan mereka ke rumah detensi imigrasi,” kata Murdani.
Saat ini tujuh orang masih bertahan di SKB Bireuen. Mereka 2 perempuan, 2 laki-laki, dan 3 anak-anak.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Lhokseumawe Safrizal mengatakan, pihaknya tidak bisa berbuat banyak karena kebijakan penempatan imigran itu ke negara ketiga berada pada lembaga yang mengurus pengungsian di bawah PBB. ”Kami masih menunggu kapan mereka dipindahkan ke negara lain. Namun, hingga kini belum jelas kepastian jadwal,” katanya.
Kepala Polres Bireuen Ajun Komisaris Besar Gugun Hardi Gunawan mengatakan, belum ada upaya khusus mengejar imigran yang kabur. (AIN)