Kerugian akibat Banjir Bojonegoro Ditaksir Rp 1,1 Miliar
Oleh
ADI SUCIPTO KISSWARA
·2 menit baca
BOJONEGORO, KOMPAS - Hingga Jumat (8/3/2019) pukul 19.00 WIB, banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, masih merendam 27 desa di tujuh kecamatan. Nilai kerugian ditaksir mencapai Rp 1,1 miliar.
Sehari sebelumnya, ada 48 desa di 10 kecamatan yang terdampak. Banjir kini bergeser ke wilayah hilir, tetapi warga di bantaran Bengawan Solo tetap diminta waspada mengantisipasi limpahan air dari wilayah Madiun dan Ngawi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Nadlif Ulfia menyebutkan, banjir masih merendam 250 rumah, 1.850 hektar sawah, 52 hektar pekarangan, 97 hektar lahan palawija, enam musala, 12,3 kilometer (km) jalan poros desa, dan tiga sekolah dasar.
Hingga saat ini, belum ada warga yang mengungsi. Tidak ada pula korban jiwa akibat banjir. M Rafli Ramadhani (9), bocah asal Dusun Barung, Desa Ngampal, Kecamatan Sumberrejo, yang meninggal pada Kamis (7/3), bukan karena hanyut atau terseret arus banjir, tetapi tenggelam di saluran irigasi desa setempat.
Wilayah di Bojonegoro yang terdampak banjir yakni Kecamatan Kapas, Bojonegoro, Balen, Kanor, Dander, Baureno, dan Trucuk. Sebagian padi di wilayah tersebut dipanen dini.
Kondisi terparah saat ini dialami wilayah Baureno. Akses jalan terendam 60-140 sentimeter, seperti terlihat di Desa Lebaksari, Tanggungan, dan Kalisari. Ada 630 keluarga di Lebaksari dan 750 keluarga di Kalisari yang harus menggunakan perahu untuk mobilitas.
Menurut Kepala Desa Lebaksari, Zainal Abidin, setiap banjir akibat luapan Bengawan Solo, akses jalan tak bisa dilewati. Warga terpaksa beraktivitas menggunakan perahu. "Sejauh ini, tidak ada yang mengungsi," katanya.
Sementara itu, di Bojonegoro Kota, wilayah langganan banjir yakni di Ledokwetan, Ledokkulon, dan Banjarrejo. Sebagian permukiman yang tergenang berada di dalam tanggul.
Sementara itu, di Kabupaten Tuban, ada 16 desa di Kecamatan Widang, Plumpang, Soko, dan Rengel yang terdampak banjir. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tuban Joko Ludiyono menyebutkan, banjir menggenangi rumah 323 keluarga, 70 hektar tanaman singkong dan jagung, 1,7 km jalan, serta 0,5 hektar lahan pekarangan.
Wilayah terdampak di antaranya yakni Desa Widang, Desa Patihan, Desa Ngadipuro, Desa Tegalsari, Desa Tegalrejo, Desa Kedung Harjo, dan Desa Simorejo, Kecamatan Widang. Akses jalan desa Tambakrejo-Karangtinoto tergenang setinggi 60 sentimeter.
Akses jalan poros Desa Desa Kenongosari dan Desa Sandingrowo juga tergenang 20-40 sentimeter. Joko mengatakan, pihaknya menyiapkan perahu untuk membantu mobilitas warga, terutama anak anak saat berangkat dan pulang sekolah.