Presiden Joko Widodo Meresmikan 2 Bandara di Lampung
Oleh
Nina Susilo
·3 menit baca
KALIANDA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Lampung, Jumat (8/3/2019) pagi. Tiba di Lampung, Presiden langsung meresmikan Bandara Radin Inten II, Lampung, dan Bandara Silampari, Lubuk Linggau.
Presiden didampingi Nyonya Iriana terbang menggunakan pesawat kepresidenan 1 Boeing Business Jet 737-800 dari Lapangan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pukul 7.00. Setiba di Bandara Radin Inten II, Presiden dan rombongan langsung memasuki ruangan terminal keberangkatan. Di salah satu sudut tersedia dua prasasti peresmian Bandara Radin Inten II dan Bandara Silampari.
Presiden Jokowi pun menandatangani kedua prasasti itu. Tak ada acara seremonial megah, tetapi kini kedua bandara tersebut sudah beroperasi secara resmi. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Gubernur Lampung Ridho Ficardo turut mendampingi Presiden. Selain itu, hadir pula Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Seusai penandatanganan prasasti, Presiden dan Nyonya Iriana meninjau bagian-bagian bandara, mulai dari konter check-in sampai ruang tunggu bandara.
Bandara Radin Inten II kini memiliki panjang landasan pacu 2.770 x 45 meter. Landasan ini dapat mengakomodasi pendaratan pesawat jenis Boeing 737-900R dan A-300. Terminalnya pun sudah diperluas dan kini mencapai 9.000 meter persegi. Harapannya, perluasan ini akan mampu menampung peningkatan jumlah penerbangan, termasuk untuk haji dan umrah.
Bandara Radin Inten II sebelumnya bernama Pelabuhan Udara Branti, peninggalan pemerintah Jepang yang dibangun tahun 1943. Mulai tahun 1976, pengembangan bandara ini dilakukan secara bertahap. Pada perluasan kali ini, yang dimulai 2016, apron menjadi 2.770 meter dan terminal menjadi seluas 9.650 meter persegi. Bandara bisa menampung 8.000 penumpang per hari atau 3 juta orang per tahun.
Nama bandara baru diganti pada 24 Juli 1997. Bandara Ranti berubah nama menjadi Bandara Radin Inten II, sesuai dengan nama pahlawan nasional dari Lampung.
Menurut Kepala Bandara Radin Inten II Asep Samapta, penumpang bandara pada 2018 sudah mencapai 2,7 juta orang. Bahkan, ketika musim libur, bandara hampir tidak cukup. Karena itu, diharapkan rencana membangun terminal ultimate sebagai penunjang terminal yang diresmikan saat ini segera direalisasikan. Terminal ultimate ini direncanakan akan berkapasitas 3 juta penumpang per tahun sehingga kapasitas bandara akan menjadi 6 juta penumpang per tahun.
Seusai peresmian, Presiden mengingatkan supaya dalam dua pekan sudah ada penerbangan internasional dari Bandara Radin Inten II. Selain itu, transportasi dari dan ke Bandara Radin Inten II juga harus disiapkan. Pemerintah daerah diminta menyiapkan kereta bandara yang menghubungkan Bandara Radin Inten II dengan wilayah-wilayah di Lampung.
Di Lampung, Presiden juga meresmikan Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar segmen Simpang Susun (SS) Bakauheni-SS Lematang dan segmen SS Kotabaru-Terbanggi Besar. Selain itu, Presiden akan menyerahkan sertifikat wakaf kepada para pengurus masjid, mushala, pondok pesantren, dan lembaga agama lain di Lampung.