AMBON, KOMPAS — Proses distribusi logistik pemilu dari Kota Ambon ke sejumlah pulau di tenggara hingga barat daya Maluku dibayangi cuaca buruk. Penyelenggara pemilu perlu segera mengantisipasi.
Prakiraan cuaca buruk hingga April itu disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Maluku. Ketua KPU Maluku Syamsul R Kubangun, Senin (11/3/2019), mengatakan, sejumlah langkah disiapkan untuk meminimalkan dampak.
”Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait mengenai jenis sarana transportasi apa saja yang digunakan. Daerah pulau-pulau kecil yang sulit dijangkau akan diprioritaskan kelengkapan logistiknya dan dikirim lebih awal,” katanya.
Saat ini, mayoritas logistik pemilu sudah tiba di Ambon untuk selanjutnya didistribusikan ke 11 kabupaten/kota di Maluku. Di Maluku terdapat 1.231 desa/kelurahan di 118 kecamatan. Total pemilih 1.266.034 orang yang akan menyalurkan hak pilih di 5.154 tempat pemungutan suara.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon, Rion S Salman, mengatakan, potensi hujan, angin, dan gelombang tinggi yang melanda wilayah Maluku bagian tenggara hingga barat daya berpeluang terjadi hingga April. Wilayah itu di antaranya Kabupaten Maluku Tenggara, Kepulauan Aru, Kepulauan Tanimbar, Maluku Barat Daya, dan Kota Tual.
Keterlambatan pengiriman surat suara pernah terjadi pada Pemilu Legislatif April 2014. Salah satu desa di Kota Tual baru menerima surat suara pukul 14.00 WIT saat hari pemilihan. Keterlambatan yang hampir memicu kericuhan warga itu disebabkan keteledoran penyelenggara pemilu setempat.
Kekosongan komisioner
Masa tugas komisioner KPU Maluku periode 2014-2019 berakhir Senin (11/3). Namun, belum ada komisioner pengganti. Mulai hari ini, terdapat kekosongan komisioner di KPU Maluku. Proses seleksi komisioner baru masih berlangsung.
Berdasarkan pengalaman provinsi lain, kata Syamsul, untuk mengisi kekosongan, KPU pusat bakal mengambil kendali sementara penyelenggaraan pemilu di Maluku hingga ada komisioner baru. Kendati tidak ada komisioner, persiapan pemilu berlangsung biasa.
Anggota tim seleksi KPU Maluku, Stevin Melay, mengatakan, setelah wawancara selesai, tim akan mengumumkan hasil pada 15 Maret. Saat ini, tujuh peserta lolos ke tahap wawancara. (FRN)