Dosen dan Mahasiswa Universitas Brawijaya Dilatih Menulis
Oleh
DAHLIA IRAWATI/SIWI YUNITA CAHYANINGRUM
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Harian Kompas bekerja sama dengan Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, dalam penulisan artikel ilmiah populer. Pada kegiatan kali ini, sekitar 40 dosen dan mahasiswa dilatih untuk bisa menuliskan penelitian ilmiah mereka secara populer dan enak dibaca.
Kerja sama dilakukan dengan memberikan pelatihan menulis artikel ilmiah bagi para dosen dan mahasiswa Universitas Brawijaya pada Selasa (12/3/2019) di Ruang Jamuan Universitas Brawijaya.
Pemateri acara adalah redaktur harian Kompas sekaligus Wakil Kepala Desk Komunitas, I Putu Fajar Arcana. Adapun acara dibuka oleh Staf Ahli Wakil Rektor II Universitas Brawijaya Anang Sujoko.
Kerja sama dilakukan oleh Biro Kompas Jawa Timur dengan Bagian Humas Universitas Brawijaya. Universitas Brawijaya akan memanfaatkan Wi-Fi kampus untuk bisa mengakses Kompas.id, media daring premium berbayar harian Kompas dalam kurun waktu setahun.
Kepala Biro Kompas Malang Siwi Yunita Cahyaningrum mengatakan, hasil pelatihan adalah dosen dan mahasiswa tersebut nanti akan diarahkan agar bisa menulis penelitian ilmiah mereka dengan cara populer di harian Kompas ataupun Kompas.id.
”Dengan bisa menuliskan penelitian ilmiah Bapak-Ibu sendiri, akan semakin banyak peluang penelitian dan pemikiran Bapak-Ibu bisa dibaca luas oleh masyarakat,” katanya.
Staf Ahli Wakil Rektor II Universitas Brawijaya Anang Sujoko berharap dengan pelatihan itu, dosen dan mahasiswa bisa menyampaikan penelitian ilmiah mereka agar lebih enak dibaca.
”Bagi kami yang bergerak di dunia akademik, kami ingin mendapatkan informasi bagaimana bisa menyampaikan penelitian ilmiah dan penting menjadi menarik dan enak dibaca. Bagaimana hal yang penting tidak perlu ditulis dengan bertele-tele atau panjang, tetapi bisa ditulis dengan singkat. Bagaimana mengolahnya?” kata Anang.
Selain itu, Anang berharap dosen dan mahasiswa akan dibekali ilmu pengetahuan mengenai data ilmiah yang digrafiskan sehingga memiliki daya tarik, tetapi tidak mengabaikan nilai-nilai ilmiah penelitian.
Dalam kesempatan itu, I Putu Fajar Arcana mengatakan bahwa menulis (dan segala sesuatu) pasti butuh ide. ”Ide bisa didapat dari mana saja. Ide didapat tidak harus dengan berat-berat, misalnya naik gunung, menggelandang, atau lainnya. Ide bisa didapat dengan larut dalam realitas, kita ikuti iramanya sesuai dengan irama tubuh kita. Pakai itu sebagai modal dasar untuk mengembangkan ide dengan cara berpikir kreatif,” ujar Putu Fajar.
Pelatihan penulisan ilmiah populer, lanjutnya, merupakan upaya menjembatani penulisan ilmiah atau akademis yang memiliki standar dan aturan kaku dengan penulisan populer yang harus bisa dipahami masyarakat awam. ”Populer itu bahasanya bisa dimengerti oleh publik awam, termasuk anak-anak SMA. Kalau masih belum bisa dimengerti, Anda gagal menulis populer,” katanya.
Salah satu tips menulis ilmiah populer, menurut Putu Fajar, adalah menggunakan bahasa sederhana, mudah dimengerti, serta memberikan rangsangan pemikiran atau tindakan solutif atas suatu masalah.