DS (9), bocah laki-laki di Bandar Lampung, Lampung, diduga menjadi korban pengeroyokan lima temannya. Video adegan pengeroyokan tersebut tersebar luas di media sosial. Orangtua korban pun melaporkan kejadian itu pada polisi
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — DS (9), bocah laki-laki di Bandar Lampung, Lampung, diduga menjadi korban pengeroyokan lima temannya. Video adegan pengeroyokan tersebut tersebar luas di media sosial. Orangtua korban pun melaporkan kejadian itu kepada polisi.
Hendri Dunan (44), ayah korban, mengatakan, peristiwa pengeroyokan tersebut terjadi pada Selasa (12/3/2019) sore. Saat itu, anaknya pulang dengan kondisi baju yang kotor. Namun, anaknya tidak mengaku jika dia dikeroyok teman-temannya.
”Saat pulang ke rumah, (anak saya) tidak bilang-bilang apa-apa. Kondisinya memang kotor. Saya kira dia habis main bola,” kata Hendri saat ditemui di Bandar Lampung, Rabu (13/3).
Hendri mengaku kaget saat melihat video pengeroyokan anaknya yang beredar di media sosial Whatsapp. Dalam video tersebut, DS tampak dibekap oleh salah satu temannya. Dia lalu diinjak dan dipukuli beramai-ramai.
Saat pulang ke rumah, (anak saya) tidak bilang-bilang apa-apa. Kondisinya memang kotor. Saya kira dia habis main bola.
Akibatnya, DS mengalami luka lecet dan memar di bagian telinga, dada, dan punggung. Hendri kemudian membawanya ke rumah sakit untuk dilakukan visum dan melaporkan peristiwa itu kepada aparat Kepolisian Sektor Kedaton.
Kelima anak yang yang dilaporkan itu adalah Rz, Dv, Yo, Yi, dan An. Usia kelima anak yang diduga melakukan pengeyorokan tersebut 14-15 tahun. Diduga, peristiwa pengeroyokan itu dipicu pertengkaran antara korban dan salah satu temannya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Polsek Kedaton Komisaris Abdul Mutholib membenarkan adanya laporan dugaan pengeroyokan tersebut. Saat ini, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Hingga Rabu sore belum ada penetapan tersangka untuk kasus tersebut.