Dalam Empat Hari Terakhir, Tiga Anak Tewas Tenggelam di Majalengka
Masyarakat di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, diminta berhati-hati saat mendekati daerah aliran sungai, embung, dan kali seiring tingginya curah hujan. Dalam empat hari terakhir, tiga anak meninggal dunia karena hanyut di daerah tersebut.
Oleh
Abdullah Fikri Ashri
·2 menit baca
MAJALENGKA, KOMPAS - Masyarakat di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, diminta berhati-hati saat mendekati daerah aliran sungai, embung, dan kali seiring tingginya curah hujan. Dalam empat hari terakhir, tiga anak meninggal dunia karena hanyut di daerah tersebut.
Teranyar, Fikri Maymuzi (6), warga Desa Heuleut, Kecamatan Leuwimunding, ditemukan tak bernyawa setelah hanyut di Kali Dukuh Sawah, Rabu (13/3/2019) siang. Kepala Kepolisian Sektor Leuwimunding Inspektur Satu Edi Purwanto mengatakan, kejadian nahas itu bermula saat korban bermain bersama Wily Pramuditya (6) di pintu air Cikadongdong.
"Lalu, kedua anak itu terpeleset di kali Cikadongdong dan terbawa arus hingga ke kali Dukuh," ujar Edi. Wily berhasil diselamatkam oleh Jaruki, warga setempat. Meski demikian, bagian belakang kepala Wily robek dan dirawat di RS Sumber Waras.
Adapun Fikri tidak terselamatkan. Personel Polsek Leuwimunding bersama masyarakat juga membawa korban ke puskesmas setempat. Pihaknya tidak menemukan unsur pidana atas kematian korban.
Sebelumnya, pada Senin (11/3), Sandi Windiawan (10), warga Desa Cibodas, Kecamatan Majalengka, tewas tenggelam di Sungai Cibodas. Kejadian itu bermula saat pelajar kelas III sekolah dasar itu tengah bermain di sungai bersama sejumlah temannya.
Korban yang tidak dapat berenang tiba-tiba tenggelam dan tidak menampakkan diri lagi. Sejumlah teman korban pun berlari mencari pertolongan dari warga setempat.
Korban berhasil ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di dasar sungai sedalam dua meter. Korban lalu dibawa ke RSUD Majalengka untuk memastikan kondisi korban.
Sehari sebelumnya, Minggu (10/3), Falah (15), warga Desa Cimanggu Hilir, Kecamatan Bantarujeg, tewas tenggelam di embung Desa Heubeulisuk, Kecamatan Argapura. Kejadian itu bermula saat korban bersama sejumlah temannya bermain di sekitar embung. Namun, korban terbawa arus ke tengah embung dan meninggal dunia.
Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Jatiwangi, Majalengka, Ahmad Faa Iziyn mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat mendekati daerah aliran sungai, kali, dan embung. BMKG Jatiwangi membawahkan Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan. Berdasarkan pengamatan cuaca, puncak musim hujan yang diprediksi pada Februari berlanjut hingga bulan Maret.
"Potensi cuaca ekstrem lainnya adalah puting beliung dan gelombang tinggi di pantai utara Cirebon dan Indramayu," ujarnya.