Sudakara ArtSpace di Denpasar, Bali, memamerkan seribu karya abstrak seniman Arya Trimni Putra bertajuk "Art is Unlimited". Seribu karya yang dipajang adalah lukisan Arya yang dibuat mulai 14 Februari-16 Maret 2019.
Oleh
Ayu Sulistyowati
·2 menit baca
SANUR, KOMPAS — Sudakara ArtSpace di Denpasar, Bali, memamerkan seribu karya abstrak seniman Arya Trimni Putra bertajuk ”Art is Unlimited”. Seribu karya yang dipajang adalah lukisan Arya yang dibuat mulai 14 Februari-16 Maret 2019.
Arya merampungkan lukisan terakhirnya saat pameran dibuka. Hal itu menandai pemberian piagam penghargaan Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri) kepada Arya. Piagam itu diberikan Wakil Direktur Muri Osmar Susilo Semesta di Sudakara ArtSpace, Sabtu (16/3/2019) malam.
”Selamat. Penghargaan ini diberikan karena (Arya) mampu memecahkan rekor melukis dalam waktu 30 hari sebanyak seribu lukisan. Semoga (ini) menginspirasi seniman lainnya,” kata Osmar. Menurut Osmar, penghargaan Muri juga diberikan kepada pemilik Sudamala Resort, Ben Subrata, sebagai apresiasi mendukung pengembangan seniman Indonesia.
Sebanyak 14 lukisan pun terlelang. Hasilnya disumbangkan ke Yayasan Sayangi Bali, panti asuhan lokal yang mengasuh anak-anak telantar yang berlokasi di Denpasar.
Bagi Arya, pameran ini digelar untuk memperingati cinta sejati tanpa syarat yang terinspirasi oleh kehidupan masa lalunya. Penciptaan seribu lukisan dalam 30 hari adalah tanggapan Arya terhadap masyarakat modern saat ini. Menurut dia, mesin memainkan peran sentral dalam kehidupan manusia, terutama saat ini.
”Dalam proses berseni saya, manusia unggul dengan emosi yang tidak dapat diganti, ditiru, atau diproduksi mesin. Proses mencipta secara terus-menerus dalam waktu singkat akan menjadi tantangan nyata. Saya ingin memberi yang terbaik dan dapat menginspirasi masyarakat,” kata Arya.
Sementara itu, Santrian Art Galery, juga di Sanur, menggelar pameran Arc of Bali Reload Project#2019 bertajuk ”Inner Expression”. Pameran ini memajang 27 karya lukisan dari 14 seniman. Kurator pameran adalah I Wayan Sriyoga Parta dan I Made Susanta Dwitanaya.
Pameran berlangsung mulai 15 Maret hingga 15 April 2019 ini merupakan lanjutan program ARC of BALI Art Award yang telah terselenggara sejak 2018. Hal ini merupakan program rutin dua tahunan yang mengangkat potensi perupa pemula.