Aparat gabungan Polri dan TNI terus mematangkan kesiapan pengamanan pelaksanaan pemilu presiden serta pemilu legislatif 2019 di Solo, Jawa Tengah.
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·2 menit baca
SOLO, KOMPAS – Aparat gabungan Polri dan TNI terus mematangkan kesiapan pengamanan pelaksanaan pemilu presiden serta pemilu legislatif 2019 di Solo, Jawa Tengah. Sebanyak 2.000 personel gabungan TNI dan Polri disiagakan.
Kepolisian Resor Kota Solo melaksanakan Apel Gelar Pasukan Pengamanan Menghadapi Pemilu 2019 di area parkir Stadion Manahan Solo, Rabu (20/3/2019). Apel gelar pasukan ini juga diikuti personel gabungan TNI dan Polri. Sebelumnya, simulasi Sistem Pengamanan Kota ”Menghadapi Kontingensi Konflik Sosial di Wilayah Solo” digelar Rabu (13/3) lalu dengan melibatkan personel gabungan Polri dan TNI.
Di tempat terpisah, Komando Daerah Militer IV/Diponegoro bersama Komando Resor Militer 074/Warastratama Solo menggelar latihan Tactical Floor Game pengamanan Pemilu 2019 di Solo, Rabu (20/3). Latihan ini diikuti unsur pimpinan Polri dan TNI di Solo.
Kepala Kepolisian Resor Kota Solo Komisaris Besar Ribut Hari Wibowo mengatakan, sebanyak 2.000 personel gabungan Polri dan TNI telah disiapkan untuk mengamankan tahapan Pemilu 2019. Ribut memastikan sinergitas Polri dan TNI dalam mengamankan Pemilu 2019 di Solo telah terjalin baik.
“Harapan kita semua Pemilu 2019 dapat berjalan dengan aman, lancar, dan kondusif,” ujarnya.
Secara terpisah, Panglima Kodam IV/Diponegoro Mayor Jenderal Mochamad Effendi, dalam sambutan yang dibacakan Kepala Staf Kodam IV/Diponegoro Brigadir Jenderal Teguh Muji Angkasa saat membuka Latihan Tactical Floor Game (TFG) di Solo, menyebutkan, pemilu adalah sarana kedaulatan rakyat. Karena itu, pemilu 2019 harus berjalan aman dan sukses.
“Pesta demokrasi 2019 yang dilaksanakan secara serentak memerlukan pelibatan seluruh komponen bangsa, termasuk pelibatan TNI dalam tugas perbantuan kepada Polri untuk mengamankan jalannya pesta demokrasi 2019,” katanya.
Disampaikan Effendi, agar kesiapan dan kesiagaan TNI dan Polri mengamankan pesta demokrasi 2019 semakin baik, digelar latihan TFG. Latihan ini juga untuk meningkatkan soliditas dan sinergitas para unsur pimpinan Polri dan TNI sehingga semakin terbiasa dan mudah dalam melakukan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas pengamanan.
“Melalui TFG, sistem kendali dan interoperability antara TNI Polri dapat dilatih dan diuji tahapan-tahapannya untuk menghadapi berbagai kemungkinan situasi maupun kontingensi,” katanya.