Pertumbuhan ekonomi Banten terus meningkat sementara angka kemiskinan lebih rendah daripada nasional dan tingkat pengangguran terbuka kian turun. Berbagai indikator itu menunjukkan perekonomian Banten yang semakin baik.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·2 menit baca
SERANG, KOMPAS – Pertumbuhan ekonomi Banten terus meningkat sementara angka kemiskinan lebih rendah daripada nasional dan tingkat pengangguran terbuka kian turun. Berbagai indikator itu menunjukkan perekonomian Banten yang semakin baik.
Kepala Divisi Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah, dan Satuan Layanan Administrasi Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Banten Erry P Suryanto di Serang, Banten, Rabu (20/3/2019), mengatakan, pertumbuhan ekonomi Banten tahun 2018 mencapai 5,81 persen.
Pertumbuhan itu tertinggi selama lima tahun terakhir. Menurut Erry, pertumbuhan itu pun lebih tinggi daripada nasional sebesar 5,17 prsen. “Di Jawa, pertumbuhan ekonomi Banten triwulan IV 2018 juga menduduki peringkat ketiga setelah Yogyakarta dan DKI Jakarta,” ujarnya.
Perekonomian Banten yang semakin baik juga diindikasikan dengan angka kemiskinan September 2018 sebesar 5,25 persen. Angka itu jauh lebih rendah dibandingkan nasional sebesar 9,66 persen. Erry mengatakan, tingkat pengangguran terbuka Banten juga cenderung menurun setiap tahun.
Pada Agustus 2018, TPT Banten sebesar 8,52 persen. Pada Agustus 2014 misalnya, angka tersebut sebesar 9,07 persen dan pada Agustus 2016 sebesar 8,92 persen . Erry mengatakan, perekonomian yang semakin baik ditopang tujuh sektor utama Banten.
Perekonomian Banten juga kian baik karena pertumbuhan konsumsi rumah tangga, PMTB (pembentukan modal tetap bruto), pemerintah, ekspor, dan impor
Sektor-sektor itu, yakni industri pengolahan, perdagangan, konstruksi, transportasi pergudangan, real estat, dan pertanian. “Perekonomian Banten juga kian baik karena pertumbuhan konsumsi rumah tangga, PMTB (pembentukan modal tetap bruto), pemerintah, ekspor, dan impor,” ucap Erry.
Industri pengolahan
Penopang terbesar pertumbuhan ekonomi Banten, yaitu industri pengolahan dengan proporsi sebesar 30,65 persen. Erry mengatakan, level pemintaan ekspor dari negara mitra dagang utama berdampak positif terhadap proporsi tersebut. Pembiayaan perbankan untuk industri pengolahan juga masih tinggi.
Menurut Erry, ekonomi Banten triwulan I 2019 diperkirakan tetap tumbuh hanya sedikit melambat atau sebesar 5,5-5,9 persen. Pemilihan Umum Presiden dan Pemilu Legislatif yang diselenggarakan pada tahun 2019 membuat para pelaku usaha memantau situasi dulu.
“Kalau angka kemiskinan, bukan kapasitas kami untuk melakukan upaya langsung untuk menurunkannya. Namun, kami memberikan advis,” katanya. Menurut Erry, KPw BI Banten juga turut mengentaskan masyarakat miskin dengan menyalurkan bantuan sosial.
Berbagai bantuan itu antara lain berupa uang, pangan, dan pinjaman. Erry mengatakan, dinas sosial kabupaten/kota memastikan bantuan itu tepat sasaran, waktu, dan jumlah. Selain itu, pemerintah menyalurkan pinjaman dengan suku bunga rendah hingga lunak untuk para pelaku usaha mikro.
Kepala Fungsi Penilaian Ekonomi dan Surveilans KPw BI Banten Jenidar Oseva mengatakan, sebagai mitra strategis pemerintah, pihaknya berupaya memberikan rekomendasi kepada para kepala daerah di Banten untuk fokus meningkatkan sektor-sektor yang berdampak signifikan terhadap perekonomian.