BANYUWANGI, KOMPAS— Wirausaha muda dan pemilik usaha rintisan didorong mengoptimalkan infrastruktur internet. Kementerian Komunikasi dan Informatika menargetkan muncul 1.000 usaha rintisan digital hingga 2020.
Infrastruktur internet jadi salah satu kunci sukses wirausaha muda dan pemilik usaha rintisan. Di era Revolusi Industri 4.0, kecepatan akses internet adalah mutlak.
”Data Kemkominfo hingga akhir 2018, program Gerakan 1.000 Start Up Digital melahirkan 400-an start up,” kata Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya, Perangkat, dan Penyelenggaraan Pos Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika Bonnie Wahid dalam Young Entrepreneur Festival di Banyuwangi, Rabu (20/3/2019).
Seiring pertumbuhan 50 persen per tahun, Bonnie optimistis target tercapai. Tahun 2020, potensi uang yang beredar dari pasar digital diprediksi 135 miliar dollar AS atau setara Rp 1,9 biliun.
Optimisme Bonnie itu didasari proyek Palapa Ring, pembangunan jaringan serat optik nasional yang menjangkau 34 provinsi, 440 kota/kabupaten di seluruh Indonesia dengan total panjang kabel laut 35.280 kilometer dan kabel di daratan sejauh 21.807 km.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian Kabupaten Banyuwangi Budi Santoso mengatakan, dari 189 desa di Banyuwangi, 175 desa tersambung serat optik. Ia berharap layanan infrastruktur digital di Banyuwangi itu dimanfaatkan wirausaha muda dan pemilik usaha.
”Hampir seluruh kantor desa ada jaringan Wi-Fi. Layanan itu jangan untuk bermain gim, tetapi gunakan untuk mempromosikan produk dan usaha anak muda,” katanya.
Berdasarkan data Pemkab Banyuwangi, jumlah pengangguran terbuka 2018 ada 3,07 persen, turun dibanding 2010 yang mencapai 6 persen. ”Melalui Young Entrepreneur Festival, kami berharap semakin banyak anak muda terinspirasi membuka usaha-usaha baru di Banyuwangi,” ujarnya.
Salah satu wirausaha muda yang terlibat festival ialah Akbar Wiyana, pengusaha kaus. Infrastruktur digital membantu dalam menjalankan usahanya. ”Sejak buka tahun 2016, saya menggunakan media sosial sebagai sarana promosi. Hasilnya 75 persen transaksi berawal dari promosi di medsos,” katanya. (GER)