Komputer dan Akses Internet Jadi Kendala di Sulteng
Sejumlah sekolah di Sulawesi Tengah menghadapi berbagai kendala menjelang ujian nasional berbasis komputer jenjang SMA atau sederajat awal April. Beberapa persoalan di antaranya kekurangan komputer dan koneksi internet tak lancar. Di sejumlah sekolah, guru dan siswa mesti meminjamkan komputer jinjing untuk digunakan saat ujian.
Oleh
Videlis Jemali
·3 menit baca
PALU, KOMPAS - Sejumlah sekolah di Sulawesi Tengah menghadapi berbagai kendala menjelang ujian nasional berbasis komputer jenjang SMA atau sederajat awal April. Beberapa persoalan di antaranya kekurangan komputer dan koneksi internet tak lancar. Di sejumlah sekolah, guru dan siswa mesti meminjamkan komputer jinjing untuk digunakan saat ujian.
Tahun ini, ujian nasional berbasis komputer atau UNBK di Sulawesi Tengah (Sulteng) dilaksanakan dalam kondisi terbatas pascagempa bumi enam bulan lalu. Ujian nasional 2019 diselenggarakan pada awal April untuk jenjang sekolah menengah atas dan sederajat serta akhir April untuk sekolah menengah pertama dan sekokah dasar.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana SMA Negeri 1 Sigi Biromaru Fahrul di Desa Lolu, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulteng, Kamis (21/3/2019) mengatakan, pihaknya masih kekurangan 26 komputer.
“Sebenarnya kami kekurangan 33 komputer, tetapi sejak simulasi lalu, ada guru dan siswa menyumbangkan laptopnya,” kata dia.
Sebanyak 33 komputer rusak dan tidak bisa digunakan lagi akibat gempa bumi pada 28 September 2018. Komputer itu rusak karena dihantam material bangunan.
Fahrul memastikan, akan berusaha mengatasi kekurangan komputer, termasuk dengan meminta bantuan para guru dan siswa. Semua kendala tersebut harus rampung selambatnya tiga hari sebelum ujian nasional berlangsung.
Kekurangan komputer juga terjadi di SMA Negeri 2 Kota Palu, Sulteng. Menurut Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Palu Edi Siswanto, hal itu akan diatasi dengan memanfaatkan laptop para siswa.
Adapun di SMA Negeri 1 Balaesang, Kabupaten Donggala, koneksi internet menjadi persoalan utama. Abdian Rachman, guru di sekolah tersebut, menuturkan, berdasarkan simulasi UNBK pekan lalu, internet menjadi kendala besar. Simulasi bahkan sempat molor hingga berjam-jam karena lambannya jaringan internet.
Sementara itu, pasokan listrik untuk UNBK di wilayah Palu dijamin aman kendati beberapa waktu terakhir sering terjadi pemadaman bergilir. Jaminan pasokan listrik krusial guna memastikan kelancaran pelaksanaan UNBK tingkat sekolah SMA/sederajat.
Manajer PT PLN (Persero) Area Palu, Sulawesi Tengah, Abbas Saleh menyatakan pihaknya berkewajiban menyukseskan pelaksanaan ujian nasional sebagai program nasional. “Kami telah menyiapkan standar prosedur dan petugas untuk mengatasi masalah listrik dalam rangka ujian nasional,” ujar Abbas.
Ia mengungkapkan, pemadaman bergilir selama ini terjadi karena dua hal, yakni perbaikan rutin yang telah direncanakan dan gangguan yang tak bisa dihindari. Perbaikan rutin dilakukan untuk meningkatkan keandalan sistem. “Perbaikan rutin juga bertujuan agar ganggguan bisa diminimalisasi. Kami berusaha maksimal untuk menghilangkan kemungkinan gangguan selama ujian nasional berlangsung,” katanya.
Pemadaman bergilir hampir terjadi setiap hari di Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Donggala selama ini. Durasinya bisa mencapai 1 jam. Pada saat berita ini ditulis, pemadaman berlangsung di wilayah Kelurahan Lolu Utara, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu.