Berbagai kemungkinan terburuk pada pelaksanaan pemilihan umum serentak 2019 di Kalimantan Selatan diantisipasi aparat keamanan.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·2 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Berbagai kemungkinan terburuk pada pelaksanaan pemilihan umum serentak 2019 di Kalimantan Selatan diantisipasi. Aparat TNI dan Polri yang dikerahkan untuk tugas pengamanan juga sudah disiapkan guna menghadapi segala macam situasi yang bisa terjadi.
Kesiapan aparat TNI dan Polri mengamankan pelaksanaan pemilu diperlihatkan dalam simulasi sistem pengamanan kota yang digelar di Taman Kamboja, Banjarmasin, Jumat (22/3/2019). Dengan sigap, aparat mengatasi simulasi kekacauan yang terjadi agar situasi kembali kondusif.
Kepala Kepolisian Daerah Kalsel Inspektur Jenderal Yazid Fanani mengatakan, sebanyak 4.449 personel TNI dan Polri dikerahkan untuk tugas pengamanan pemilu serentak di Kalsel. Pengamanan itu untuk menjamin situasi tetap kondusif sehingga pemilu berlangsung tertib dan aman.
”Kami pastikan bahwa kekuatan yang dikerahkan itu cukup untuk mengamankan pelaksanaan pemilu, terutama di tempat-tempat pemungutan suara. Untuk tugas ini, netralitas TNI dan Polri tidak perlu diragukan lagi. Kami pastikan tetap netral dan tidak memihak,” kata Yazid.
Apa yang disampaikan Yazid langsung dibenarkan oleh Komandan Resor Militer 101/Antasari Kolonel (Inf) M Syech Ismed. ”Ya, kami pastikan TNI dan Polri netral,” kata Ismed.
Menurut Yazid, TNI-Polri beserta komponen pengamanan pemilu lainnya akan selalu solid dan kompak untuk mendukung pelaksanaan pemilu serentak 2019. Masyarakat diyakinkan untuk tidak takut menyalurkan suaranya pada pemilu.
”Kami tidak mau memandang remeh dalam tugas ini. Karena itu, semua titik dipandang sebagai titik rawan yang harus dijaga dan diantisipasi. Kami juga menyiapkan langkah-langkah apabila ada eskalasi kejadian di lapangan,” ujarnya.
Meski sudah menyiapkan personel untuk menghadapi kemungkinan terburuk yang terjadi, Yazid berharap situasi Kalsel tetap kondusif pada pelaksanaan pemilu serentak tahun ini. ”Kami berharap kekacauan, konflik, dan perpecahan itu tidak terjadi,” ucapnya.
Menurut Ismed, sinergi TNI-Polri dan komponen bangsa lainnya di Kalsel terlihat dalam tugas pengamanan pemilu serentak ini. Ia pun mengimbau dan mengajak seluruh anggota TNI, Polri, dan komponen bangsa lainnya untuk bersama-sama mengawal serta mengamankan pelaksanaan pemilu.
”Saya mengajak semuanya untuk mengawal agar suasana Kalsel yang sudah aman dan nyaman ini tetap dijaga,” katanya.