Polres Temanggung Bakal Jaga Kantor Partai Politik
Kepolisian Resor Temanggung, Jawa Tengah, bakal menjaga semua kantor partai politik di Kabupaten Temanggung. Tujuannya, mencegah potensi gangguan keamanan setelah perusakan kantor DPC Hanura Temanggung, Kamis (21/3/2019).
Oleh
REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
TEMANGGUNG, KOMPAS — Kepolisian Resor Temanggung bakal menjaga semua kantor partai politik di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Tujuannya, mencegah potensi gangguan keamanan setelah perusakan kantor DPC Hanura Temanggung, Kamis (21/3/2019).
”Kami akan menerjunkan personel dengan jumlah sesuai dengan kebutuhan yang ada di lapangan,” ujar Kepala Polres Temanggung Ajun Komisaris Besar Wiyono Eko Prasetyo saat ditemui seusai Apel Gelar Pasukan Operasi Mantap Brata Candi 2019, Jumat (22/3/2019).
Wiyono mengatakan, masyarakat pun diminta mendukung upaya pengamanan ini. Caranya turut peduli pada kondisi lingkungan sekitarnya. Dia mencontohkan, kejadian perusakan kantor DPC Hanura bisa dicegah jika warga bergerak menghalangi niat pelaku.
”Saat itu, banyak warga sekitar membiarkan sehingga perusakan akhirnya terjadi,” ujarnya.
Pada Kamis, seorang tidak dikenal merusak kaca depan ruangan alat penyimpanan alat peraga kampanye DPC Partai Hanura Temanggung. Perusakan menyebabkan dua jendela kaca terbelah secara vertikal.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Temanggung Ajun Komisaris Dwi Haryadi mengatakan, selain kantor DPC Partai Hanura, orang tak dikenal itu juga merusak empat rumah lainnya. Salah satu di antaranya adalah Posko Pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, pelaku terlihat seperti orang yang mengalami gangguan jiwa.
”Dia menunjukkan perilaku tidak seperti orang normal. Suka berteriak-teriak. Ketika ada orang yang menegur, pelaku tidak merasa bersalah ataupun lari. Dia justru berbalik menyapa, kemudian dan menari sembari tertawa-tawa,” ujarnya. Dwi mengatakan, Polres Temanggung masih terus menyelidiki kasus ini dan terus berupaya menangkap pelakunya.
Pengamanan kampanye
Selama kampanye terbuka, 24 Maret-13 April, Wiyono mengatakan, akan menerjunkan 452 personel keamanan. Setiap ada kegiatan kampanye, mereka akan disebar di jalan-jalan yang bakal dilintasi tim kampanye.
”Sepanjang jalan menuju lokasi kampanye itulah nantinya menjadi area rawan dan berpotensi memicu gangguan keamanan. Di sana, massa pasti akan bertemu dengan banyak orang lain yang mungkin berbeda pilihan,” ujarnya.
Selain akan mengintensifkan patroli di lapangan bersama personel TNI, Wiyono mengatakan, pihaknya akan terus melakukan patrol cyber. Patroli di dunia maya ini dilakukan untuk memeriksa kemungkinan kampanye hitam lewat media sosial.