BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Sebanyak 500 mahasiswa serta pengembang aplikasi dan games mengikuti kegiatan Bekraf Developer Day, Sabtu (23/3/2019). Kegiatan bertujuan untuk mempertemukan pelaku usaha rintisan dengan pengembang aplikasi lokal.
Direktur Fasilitasi Infrastruktur Teknologi Informasi Komunikasi Bekraf Muhammad Neil El Himam menuturkan, pemuda khususnya mahasiswa yang belajar tentang teknologi diharapkan berkontribusi pada usaha rintisan. Pasalnya, masih banyak perusahaan teknologi yang membutuhkan tenaga kerja yang berpotensi di bidangnya.
Untuk itu, pemerintah mempertemukan para pelaku industri digital nasional dengan pengembang aplikasi lokal di Lampung. Dengan begitu, para pengembang rintisan atau aplikasi lokal diharapkan semakin terpacu untuk meningkatkan kemampuannya.
”Bekraf berusaha mempertemukan para pengembang lokal dengan para pakar dan pelaku industri kreatif digital. Mereka diharapkan dapat terinspirasi untuk mengembangkan karyanya,” kata Neil di acara Bekraf Developer Day.
Menurut dia, pengembang aplikasi lokal di Lampung menunjukkan kemajuan yang cukup baik. Saat ini, sejumlah pemuda asal Lampung telah mampu menciptakan aplikasi dan games yang menarik.
Pengembang aplikasi lokal di Lampung menunjukkan kemajuan yang cukup baik. Saat ini, sejumlah pemuda asal Lampung telah mampu menciptakan aplikasi dan games yang menarik.
Lucky Putra Dharmawan, pengembang aplikasi permainan dari Bandar Lampung, mengatakan, dia bekerja sama dengan pelaku usaha lokal dalam mengembangkan permainan bernama Pocong Jump.
Saat ini, aplikasi tersebut telah diunggah oleh sekitar 10.000 orang. Setiap bulan, sedikitnya ada 1.000 orang yang memainkan games tersebut.
”Kami bekerja sama dengan pelaku usaha makanan dan minuman lokal di Lampung. Pengguna dapat mengumpulkan poin dalam games tersebut. Poinnya dapat ditukarkan dengan makanan atau minuman,” kata Lucky.
Dia berharap, para pemuda di Lampung dapat semakin berkontribusi dalam pengembangan aplikasi. Dia optimistis, masih banyak pemuda di Lampung yang mempunyai ide dan talenta yang hebat dalam pengembangan aplikasi atau permainan berbasis digital.
Vice President of Product and Engineering Kata.ai Pria Purnama memaparkan, potensi untuk mengembangkan aplikasi digital masih amat luas. Saat ini, mayoritas penduduk Indonesia telah mengakses internet dan media sosial. Ada sekitar 130 juta penduduk Indonesia telah mengakses media sosial Facebook. Tak hanya itu, ada sekitar 80 juta penduduk yang mengakses media sosial Line.
Kemampuan untuk mengembangkan usaha rintisan tidak hanya bisa dilakukan oleh pemuda yang belajar tentang teknologi. Di era keterbukaan informasi seperti sekarang ini, siapa saja dapat belajar mengembangkan aplikasi secara otodidak. Untuk itu, diperlukan kerja keras dan semangat para pemuda yang ingin berkontribusi untuk mengembangkan usaha rintisan dalam negeri.