600 Sukarelawan Kebencanaan Se-Indonesia Kumpul di Bali
Oleh
AYU SULISTYOWATI
·2 menit baca
BULELENG, KOMPAS — Sebanyak 600 anggota Forum Dharma Relawan Adhirajasa, sukarelawan penanggulangan bencana Indonesia, menggelar pertemuan di Nangun Kerti, Kabupaten Buleleng, Bali, selama tiga hari mulai Selasa (26/3/2019) hingga Kamis (28/3/2019). Mereka berkumpul untuk memantapkan kekuatan serta membahas upaya sertifikasi sukarelawan penanggulangan bencana.
Pertemuan ini merupakan pertemuan sukarelawan pertama yang diinisiasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Pertemuan mengambil tema ”Menyinergikan Semangat Kebersamaan dan Kerelawanan untuk Ketangguhan Bangsa”.
”Pertemuan ini menjadi hal yang penting karena belum pernah perwakilan para sukarelawan se-Indonesia bertemu dan membahas berbagai masalah secara bersama-sama. Tahun ini, BNPB menginisiasinya mengingat perkembangan kebencanaan yang terjadi membutuhkan pembahasan serius untuk penanganan ke depan,” tutur Direktur Pemberdayaan Masyarakat BNPB Lilik Kurniawan di Buleleng, Selasa.
Ke depan, lanjutnya, sukarelawan harus lebih tangguh. Karena itu, pembahasan deskripsi pekerjaan serta sertifikasi menjadi penting untuk didiskusikan bersama-sama.
Terkait sertifikasi, Lilik mengatakan, sebagian sukarelawan harus membayar dengan uang sendiri dan sebagian lagi mendapatkan subsidi. Karena itu, perlu pembahasan lebih lanjut mengenai konsep sertifikasi tersebut. Sukarelawan harus kompeten dan bersertifikat karena tidak bisa sembarangan orang dapat menjadi sukarelawan yang tangguh dalam bidang kebencanaan.
Agenda yang dilakukan selama tiga hari adalah pembahasan desk sukarelawan penanggulangan bencana, pembahasan sertifikasi sukarelawan, dan pembahasan kluster sukarelawan.
Selain itu, Direktorat Pemberdayaan Masyarakat BNPB juga akan memperkuat rencana Ekspedisi Desa Tangguh Bencana serta sinkronisasi Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) bersama sukarelawan. Aplikasi BNPB mengenai InaRisk serta cetak biru pemberdayaan masyarakat juga bakal disosialisasikan.
Pertemuan Dharma Relawan Adhirajasa se-Indonesia ini akan dibuka oleh Kepala BNPB Doni Monardo. Kepala BNPB bersama Gubernur Bali I Wayan Koster juga akan mengukuhkan kepengurusan FPRB Bali.
Ketua FPRB Bali I Gede Sudiartha mengapresiasi inisiasi BNPB untuk mengumpulkan sukarelawan se-Nusantara di Bali. Ia yang selama lebih dari 20 tahun berkecimpung di bidang sukarelawan kebencanaan menunggu pertemuan ini.
Menurut dia, kebencanaan itu berkembang sesuai wilayahnya. Sukarelawan harus memiliki wawasan luas, termasuk tanggap teknologi, untuk mengikuti perkembangan kebencanaan, terutama pengurangan risiko bencana.